Senin, 14 Oktober 2013

Kemudahan Mempelajari Not Balok

Konsep dan Teori Musik


Apa itu MUSIK (Yunani ”musike”) ? Berdasarkan kamus webster: MUSIC is the art of sound or the meaningful organization of sounds. Sound (suara) dihasilkan dari getaran, baik udara maupun benda-benda padat. Ketika getaran itu bersifat tidak teratur, maka suara itu adalah noise; ketika getaran tersebut teratur, maka suara itu disebut tone atau nada. Musik tergantung dari nada, tidak termasuk noise (seperti bunyi simbal, tabrakan, piring pecah, dll). Getaran yang pelan akan menghasilkan nada dan bunyi yang rendah (low), getaran yang cepat akan menghasilkan suara yang lebih tinggi (high). Pada prakteknya suara musik berkisar antara 40-4000 getaran per detik(hertz). Angka yang eksak (frekuensi) dari getaran akan menghasilkan bunyi yang sering disebut pitch. Pitch digunakan sebagai standar tinggi rendah dari sebuah tone atau nada.
Musik melibatkan interaksi dari tiga unsur penting yaitu:
  • Rhythm: perubahan teratur antara panjang dan pendek, aksen dan non aksen suara musik. Rhythm dapat dihasilkan oleh segala macam bunyi yang teratur, tapi sekarang dikhususkan pada alat-alat musik yang menghasilkan pola-pola rhythm seperti drum.
  • Melody: hasil dari bunyi bermacam-macam pitch.
  • Harmony: hasil dari beberapa pitch yang berbeda yang dibunyikan secara simultan.

Piano adalah salah satu alat yang sering digunakan untuk memvisualisasikan pelajaran musik. Jarak antara dua tuts putih adalah whole-tone atau satu nada, kecuali E-F dan B-C', dua bagian itu berjarak semitone atau halftone atau setengah nada. Setiap semitone mempunyai perbedaan frekuensi sekitar 1.059463hz. Tuts hitam memisahkan dua tuts putih, jarak tuts putih ke tuts hitam, dalam hal ini C-C#; D-Eb; F-F#;G-G#;A-A#, adalah semitone. semitone + semitone = wholetone. Antara C ke C' ada 11 tuts (baik hitam maupun putih). Satu octaf (one octave) adalah jarak terdekat antara dua nada yang sama tapi berbeda pitch, yang dipisahkan oleh 12 semitones atau bisa juga dibilang 11 tuts. Misalnya C ke C' atau E ke E', dan seterusnya. Jika disebutkan dua octav maka pengertiannya sama, hanya saja dibedakan oleh (12x2) semitones atau 24 semitones, begitu dengan tiga octav dan seterusnya.

Nada
Nada adalah getaran bunyi yang teratur pada setiap detik. Nada hanya dapat kita dengar. Not adalah simbol nada yang dapat kita lihat.
Sifat-sifat nada
a. Tinggi rendah ( ditentukan oleh letak not pada sangkar nada )
b. Panjang pendek ( ditentukan oleh nilai not )
c. Keras lunak ( ditentukan oleh tanda dinamik )
d. Warna nada ( dipengaruhi oleh kontraksi alat musik )
Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dalam teori musik diatonis barat diidentifikasikan menjadi 12 nada yang masing-masing diberi nama yaitu nada C,D,E,F,G,A dan B. Serta nada-nada kromatis yaitu Cis/Des, Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.

Ritme
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi).

Melodi
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut). Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada secara horisontal. Unit terkecil dari melodi adalah Motif. Motif adalah tiga nada atau lebih yang memiliki maksud atau makna musikal. Gabungan dari Motif adalah Semi Frase, dan gabungan dari Semi Frase adalah Frase (Kalimat). Sebuah Melodi yang paling umum biasanya terdiri dari dua Semi Frase yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab (Konsekuen).

Harmoni
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord. Accidentals adalah tanda untuk menaikkan atau menurunkan nada sebanyak setengah langkah. Misalnya, nada A, dinaikkan setengah langkah jadi A#, jika nada A diturunkan setengah jadi Ab. Secara gampangnya, not yang # (sharp) atau b (flat), adalah not warna hitam pada tuts piano. Not C misalnya, di piano tutsnya putih, ketika dinaikkan setengah langkah menjadi C#, tuts yang ditekan adalah tuts hitam pas di sebelah kanan not C, bukan lagi tuts putih C tersebut.

Jika tanda accidentals berada pada awal notasi, maka tanda accidentals tersebut berlaku sampai seterusnya kecuali ada tanda pugar atau tanda ganti kunci. Jika tanda accidentals tersebut berada bukan di depan notasi, maka tanda tersebut hanya berlaku selama satu birama. Hal ini berlaku untuk tanda sharp (kres), flat (mol) dan natural (pugar).

Mengenal Notasi Balok
Not adalah simbol dalam musik untuk suara dengan pitch tertentu. Not-not ini bila dirangkai dapat membentuk sebuah lagu. Biasanya untuk menuliskan sebuah lagu, digunakan dua macam cara penulisan not yaitu dengan menggunakan not balok (bulatan-bulatan yang tersusun dalam garis paranada) dan not angka (dengan menggunakan angka). Pertama kali yang perlu diperhatikan dalam membaca not adalah kuncinya (clef). Kunci terletak di paling kiri garis paranada.
Kunci yang paling sering digunakan adalah kunci G dan kunci F. Pada kunci G, letak nada G adalah garis paranada yang dilewati lengkungan spiral kunci G. Sedangkan pada kunci F, letak nada F adalah garis paranada yang berada di antara dua titik kunci F. Selanjutnya setiap naik 1 (memotong garis, kemudian di antara garis, dst), nada akan bertambah tinggi 1. Urutan nadanya adalah sebagai berikut: C-D-E-F-G-A-B-C’ (terus berulang) Bila sudah tidak ada garis lagi di bawah atau di atas, dibuatlah garis bantu.
Di depan setiap not, terkadang ditambahkan simbol b (flat/mol) dan # (sharp/kres). {b} akan menurunkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Sedangkan {#} akan menaikkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Untuk mengembalikan nada yang telah turun/ naik dapat ditambahkan simbol (natural). Jika sebuah nada diturunkan setengah, misalnya A, di sebelah kanan A akan ditambahkan simbol b. Sehingga namanya berubah dari A menjadi Ab yang dibaca As. Sebaliknya jika nada dinaikkan setengah, misalnya C, di sebelah kanan C akan ditambahkan simbol # menjadi C# yang dibaca Cis.
Berikut urutan nada beserta kromatiknya (dari nada paling rendah-tinggi): C – C# (Cis)/ Db (Des) – D – D# (Dis)/ Eb (Es) – E – F – F# (Fis)/ Gb (Ges) – G – G# (Gis)/ Ab (As) – A – Ab (Ais)/ Bb (Bes) – B. Bila diamati, di antara C-D, D-E, F-G, dan G-A nadanya ada dua buah yang dibatasi tanda “/”. Nada-nada tersebut adalah nada enharmonis. Maksudnya adalah nada tersebut mempunyai nama yang berbeda tetapi berbunyi sama.
Not balok ditulis di atas sekumpulan 5 garis dan 4 spasi, dalam istilah musik biasa disebut staff, seperti gambar ini :




Jadi garis pertama adalah garis paling bawah, dan garis kelima adalah garis paling atas. Di dalam staff ini nantinya akan ditaruh notasi dan tanda diam. Di setiap awal staff selalu ditulis yang disebut dengan clef. Clef di kurikulum sekolah biasa disebut dengan "tanda kunci". Lazimnya di pelajaran sekolah dikenal kunci/clef G, F, dan C, tapi yang umum dipakai adalah kunci G dan kunci F. Banyak juga yang bilang kalau Kunci G biasa disebut "Treble", kunci F disebut "Bass", dan kunci C disebut "Tenor".
Kunci G/Treble :



Kunci G yaitu kunci diskan (tinggi) artinya lagu-lagu yang dimainkan dengan alat musik bernada tinggi mis, biola, organ, hobo, clarinet, trompet dll. Untuk suara manusia pada laki-laki disebut suara tenor dan pada wanita disebut suara sopran

Kunci F/Bass :




Kunci F yaitu kunci baskan (rendah) artinya lagu-lagu yang dimainkan berjenis suara rendah mis, gitar bass, kontra bass dll. Untuk suara manusia pada laki-laki disebut suara bass dan pada wanita disebut suara alto
Di partitur piano, dipakai gabungan treble dan bass, biasa disebut grand staff. Di partitur organ kadang-kadang ditambahkan bass dibawahnya lagi. Salah kaprah yang sering terjadi adalah dengan menyebutkan treble untuk tangan kanan, dan bass untuk tangan kiri. Di partitur piano dipakai gabungan treble dan bass yang biasa disebut grand staff, seperti gambar dibawah ini:



Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya. Penamaan notasi menggunakan alfabet, mulai dari huruf A sampai G lalu kembali ke A. Tangga nada dasar adalah tangga nada C. Jika dituliskan di staff jadi seperti ini :




Bisa dilihat di atas, dari C sampai G, kemudian ke A. Letak notasi ini adalah mutlak, tidak bisa diubah. Misal not G jika dituliskan di staff treble letaknya di garis kedua.
Jika dituliskan di grand staff, kira-kira seperti ini :





Dari gambar diatas, nada C yang ditengah itu dan E yg paling kiri seakan-akan berada di luar staff. Untuk penulisan di atas/bawah staff digunakan garis bantu atau leger line. Penggunaan garis bantu ini bisa 3-5 garis di atas/bawah staff, tergantung komposisi lagunya. Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut partitur.
Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal.
Notasi Gregorian awal notasi balok. Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Agung Gregori pada tahun 590, adalah awal penulisan musik dengan balok not. Namun Notasi Gregorian belum ada panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali untuk musik dibandingkan Notasi Gregorian. Unsur-unsur notasi balok. Interval not antarspasi (atau antargaris) adalah terts, sedangkan interval antara garis dan spasi adalah sekunde.Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai dasar. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang digunakan, not ditempatkan pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) Tanda kunci pada awal paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada dapat digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang diletakkan di atas atau di bawah paranada.
Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).

Tangga Nada
Tangga nada adalah serangkaian nada yang naik turun serta mempunyai pola jarak tertentu. Tangga nada yang mempunyai pola jarak satu laras (tone) dan setengah laras (semi tone) disebut tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis ada dua macam :
  1. Tangga nada diatonis mayor, tangga nada yang mempunyai pola jarak 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½
Nada c ke d berjarak 1
Nada d ke e berjarak 1
Nada e ke f berjarak ½
Nada f ke g berjarak 1
Nada g ke a berjarak 1
Nada a ke b berjarak 1
Nada b ke c berjarak ½

  1. Tangga nada diatonis minor, tangga nada yang mempunyai pola jarak 1 – ½ - 1 – 1 – ½ - 1 – 1

Nada a ke b berjarak 1
Nada b ke c berjarak ½
Nada c ke d berjarak 1
Nada d ke e berjarak 1
Nada e ke f berjarak ½
Nada f ke g berjarak 1
Nada g ke a berjarak 1



Not penuh, Not Setengah, Not Seperempat
Sebuah not Penuh dapat diubah menjadi beberapa macam not. Tambahkan sebuah tangkai pada not penuh maka akan menjadi not setengah . Isikan not penuh dan tambahkan sebuah tangkai, maka akan menjadi not seperempat .Pada tanda kunci manapun bila not itu terletak di bawah garis ketiga, maka tangkainya ditulis ke atas. Dan tangkainya ditulis ke bawah apabila not itu di atas garis ke tiga. Khusus di garis ketiga, tangkai not boleh ke atas atau ke bawah. Tangkai yang dituliskan ke atas diletakkan pada sisi sebelah kanan not, sedangkan tangkai yang dituliskan ke bawah diletakkan pada sisi sebelah kiri not.

Titi Nada
Tinggi rendah suatu nada dalam lagu yang dihasilkan oleh suara alat musik atau suara manusia., apakah not tersebut dimainkan/disuarakan panjang ataukah pendek.

Garis paranada
Garis Birama

Spasi Birama
Ruas Birama

Berdasarkan Letak Not
  1. Not Garis : Not yang terletak di garis paranada
  2. Not Spasi : Not yang terletak di spasi paranada


Not Spasi
Not Garis


Garis Bantu dan spasi Bantu

Garis Bantu Atas





Garis Bantu Bawah


Nama-Nama Not Di Garis dan Spasi
Pada setiap garis dan spasi di paranada mempunyai nama sebutan sesuai dengan tanda kuncinya. Ada tujuh huruf pertama di dalam abjad yang digunakan sebagai nama pada garis dan spasi bagi kedua tanda kunci, yaitu: A – B – C – D – E – F – G. Empat not di dalam spasi pada Tanda Kunci G (Treble) adalah: F A C E. Empat not di dalam spasi pada Tanda Kunci F (Bass) adalah: A C E G. Lima Not di garis pada Tanda Kunci G (Treble) adalah: E G B D F. Lima Not di garis pada Tanda Kunci F (Bass) adalah: G B D F A
Notasi musik (not balok) bisa dipelajari jika kita ingin mengembangkan permainan piano, gitar atau drum melalui buku pelajaran musik. Jika kita sedang belajar memainkan alat musik atau sedang bermain dalam ensambel musik maka pengetahuan akan not balok sangat diperlukan. Not balok tidaklah serumit yang dibayangkan. Pelajaran not balok meliputi Titi Nada, Tanda Kunci, Tanda Dynamik, Ritme, Tangga Nada serta Istilah-istilah Musik.
Bila kita bisa memainkan salah satu alat musik, maka itu akan lebih baik lagi karena akan menjadi modal untuk membaca & menulis not balok sehingga benar-benar bisa dipraktekkan dalam memainkan alat musik yang kita gunakan. Tapi bila kita tidak bisa memainkan salah satu alat musik, misalnya cuma bisa menyanyi, itu juga bisa membantu untuk mempraktekkan menulis dan membaca not balok.

Garis Birama
Garis tegak lurus dalam garis paranada untuk membagi jumlah ketuk not dan tanda istirahat yang sama banyaknya

Garis Birama Tunggal




Garis Birama Ganda




Guna garis birama ganda
  1. Sebagai penutup lagu
  2. Sebagai pertukaran kunci
  3. Sebagai tanda mengulang
  4. Sebagai tanda pertukaran tangga nada dasar
  5. Pemisah bagian-bagian dalam musik

Bentuk dan Nilai Not
Bentuk dan nilai not dapat dilihat lebih jelas pada tabel 1. dibawah ini.
Tabel 1. Bentuk dan Nilai not.
Bentuk Not
Nilai Not
Nama Not

1
Not Penuh

½
Not Setengah

¼
Not Seperempat

1/8
Not Seperdelapan

1/16
Not Seperenambelas

1/32
Not Sepertiga puluh dua

Salah kaprah yang masih sering terjadi adalah mengidentikkan not/tanda diam penuh = 4 ketuk, not 1/2 = 2 ketuk, not 1/4 = 1 ketuk, dst. Padahal not 1/2 bisa menjadi 1 ketuk, begitu juga dengan not 1/8. Itu semua tergantung birama yang digunakan.

Tanda Diam
Selain notasi, juga ada tanda istirahat, yang kalau di notasi angka ditulis dengan angka 0 (nol). Sama seperti notasi, penamaan tanda diam juga dinamakan tanda diam penuh, setengah, seperempat dan seterusnya
Tanda diam penuh :




Tanda diam setengah (1/2) :




Tanda diam seperempat (1/4) :



Tanda diam seperdelapan (1/8) :



Tanda diam seperenambelas (1/16) :

Atau lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Bentuk Tanda Istirahat (TI)
Bentuk TI
Nilai TI
Nama Tanda Istirahat (TI)

1
TI Penuh

1/2
TI Setengah

1/4
TI Seperempat

1/8
TI Seperdelapan

1/16
TI Seperenambelas

1/32
TI Sepertiga puluh dua

Tanda Sukat
Pada setiap permulaan musik, dituliskan sebuah tanda sukat (Time Signature). Tanda sukat ini terdiri dari dua angka yang disusun ke bawah seperti angka pecahan:
Angka yang di atas (pembilang) menunjukkan jumlah ketukan di dalam satu birama.
Angka 2 menunjukkan ada dua ketukan pada setiap birama.
Angka 3 menunjukkan ada tiga ketukan pada setiap birama.
Angka 4 menunjukkan ada empat ketukan pada setiap birama.
Sedangkan angka yang di bawah (penyebut) menerangkan jenis not yang memperoleh satu ketukan.
Jadi angka 4 berarti menunjukkan sebuah not seperempat memperoleh satu ketukan.

Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di bagian atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan kuat diikuti dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat.Garis birama merupakan pemisah antar birama.
Pada bagian awal paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar 418 Hz). Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan sebagai nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga nada D mayor atau B minor. Not pertama adalah not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: agak nyaring). Dapat dilihat bahwa not tersebut langsung diikuti garis birama walaupun tiga ketuk dalam birama tersebut belum selesai. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis).
Not kedua juga merupakan not seperempat dan bernada d1 yang jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan bahwa ketiga not tersebut harus dimainkan secara legato (sambung-menyambung). Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi dua ketukan.
Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus dimainkan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato, menandakan bahwa not tersebut harus dimainkan secara staccato (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya). Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak ada nada yang dimainkan selama (dalam hal ini) satu ketukan. Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo, menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu dimainkan makin melembut (dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo).
Angka berbentuk bilangan pecahan pada baris pertama suatu lagu. Guna tanda sukat adalah untuk menunjukkan banyaknya ketukan di dalam suatu birama dan jenis not yang mendapat satu ketuk. Untuk tanda sukat 4/4 terkadang ditulis dengan simbol berbentuk huruf C, dan tanda sukat 2/2 kadang ditulis dengan simbol C.
Macam tanda sukat (tanda mula)

4/4 artinya ada 4 ketuk tiap satu birama dan not 1/4 mendapat 1 ketuk
3/4 artinya ada 3 ketuk tiap satu birama dan not ¼ mendapat 1 ketuk
6/8 artinya ada 6 ketuk tiap satu birama dan not 1/8 mendapat 1 ketuk. dan lain-lain

Ruas Birama – THE MEASURE
Musik dibagi menjadi dalam ruas-ruas birama dengan menggunakan garis birama (Bar Lines). Jarak antara dua buah garis birama disebut dengan Ruas Birama.
Contoh ruas birama, bila suatu bagian-bagian musik berakhir, maka digunakan Birama garis ganda.




Menghitung Not Ketukan

Ketukan ialah : bilangan dan satuan yang dipakai untuk menunjukkan lamanya not atau tanda istirahat dibunyikan.
Untuk 4/4 jumlah ketukan setiap not dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Jumlah Ketukan Untuk Tanda Sukat 4/4
Nama not
Bentuk Not
Jumlah Ketukan
Not penuh

4
Not setengah

2
Not seperempat

1
Not seperdelapan

1/2
Not seperenambelas

1/4
Ketukan ini berlaku untuk semua tanda sukat yang angka penyebutnya 4, mis 2/4, 3/4

Untuk 6/8 jumlah ketukan setiap not dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4. Jumlah Ketukan Untuk Tanda Sukat 6/8
Nama not
Bentuk Not
Jumlah Ketukan
Not penuh

8
Not setengah

4
Not seperempat

2
Not seperdelapan

1
Not seperenambelas

1/2
Ketukan ini berlaku untuk semua tanda sukat yang angka penyebutnya 8 mis 6/8, 3/8

Untuk 2/2 jumlah ketukan setiap not dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Jumlah Ketukan Untuk Tanda Sukat 2/2
Nama not
Bentuk Not
Jumlah Ketukan
Not penuh

2
Not setengah

1
Not seperempat

1/2
Not seperdelapan

1/4
Not seperenambelas

1/8
Ketukan ini berlaku untuk semua tanda sukat yang angka penyebutnya 2

Untuk not tanda sukat 4/4, 6/8 dan 2/2 dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6. Jumlah Ketukan Not Untuk Semua Tanda Sukat.
Nama Not
Bentuk Not
Tanda Sukat
TS 4/4
TS 6/8
TS 2/2
Penuh

4
8
2
1/2

2
4
1
1/4

1
2
1/2
1/8

1/2
1
1/4
1/16

1/4
1/2
1/8
1/32

1/8
1/4
1/16

Untuk Tanda Istirahat (TI) /4, 6/8 dan 2/2 dapat dilihat pada tabel 7dibawah ini.
Tabel 7. Jumlah Ketukan Tanda Istirahat Untuk Semua Tanda Sukat.
Nama TI
Bentuk TI
Tanda Sukat
TS 4/4
TS 6/8
TS 2/2
Penuh

4
8
2
1/2

2
4
1
1/4

1
2
1/2
1/8

1/2
1
1/4
1/16

1/4
1/2
1/8
1/32

1/8
1/4
1/16


Pemahaman Ketukan

Digambarkan seperti garis lengkung yang bernilai 1 ketuk, 1 garis lengkung yang dibagi-bagi




awal bunyi akhir bunyi




Awal bunyi akhir bunyi

Misal not 1/16 memiliki 1/4 ketuk




Awal bunyi akhir suara

Ket : 4 not 1/16 memiliki 1/4 ketuk harus dimainkan dalam 1 ketuk, kemudian not berikutnya adalah 1 not 1/4 yang dimainkan dalam satu ketuk. Dalam notasi angka penulisannya 1 2 3 4 5 dalam notasi balok bendera not bisa digabung mis ♫♫

Tanda Titik
Tanda titik ditempatkan di belakang not balok. Nilai tanda titik adalah setengah dari not di depannya. Bila not di depannya adalah not penuh (1) = 4 ketuk, maka tanda titik bernilai setengah (½) = 2 ketuk, dan seterusnya.

Nada Dasar

Tangga nada diatonis mayor yaitu ; serangkaian nada yang berbunyi dengan urutan do sampai do dengan interval setiap nada dalam pola 1-1-1/2-1-1-1-1/2

1 2 3 4 5 6 7 1
do re mi fa sol la si do

ket : mi dan fa kemudian si dan do jaraknya 1/2 dan yang lain jaraknya 1, rangkaian nada dari do sampai do disebut 1 oktaf

nada do dalam setiap tangga nada diatonis mis, C=do, G=do, E=do dan seterusnya, digunakan agar semua nada yang ada dalam sebuah lagu tidak menjadi tinggi atau terlalu rendah ketika dibawakan oleh penyanyi.
Penulisan tangga nada diatonis (nada netral) seperti berikut ;






Tanda Kromatik

Tanda kromatik yaitu ; tangga nada yang setiap nadanya berjarak 1/2 nada. Tanda kromatik terdiri dari;
  1. Tanda kruis
  2. Tanda mol
  3. Tanda pugar (natural)

Tanda Kruis adalah tanda untuk menaikkan not sebanyak 1/2 nada lebih tinggi, pada sebuah not balok diberi tanda kres (#} maka not tersebut naik 1/2 nada dan namanya berubah dengan akhiran ‘is.


C# D# E# F# G# A# B#
C D E F G A B C’
do re mi fa sol la si do’

ket : not E# (Eis) sama dengan not F (Fa) dan not B# (Bis) letaknya sama dengan not C dikarenakan jarak interval naiknya adalah 1/2 nada sesuai dengan pola interval nada diatonis. Pada notasi balok digambarkan seperti :






Tanda Mol (b) adalah tanda untuk menurunkan not sebanyak 1/2 nada lebih rendah, pada sebuah not balok diberi tanda (b) maka not tersebut turun 1/2 nada dan namanya berubah dengan akhiran ‘es


Db Eb Fb Gb Ab Bb Cb
C D E F G A B C’
do re mi fa sol la si do’

ket ; not Fes sama dengan not E (mi) dan not Cb letaknya sama dengan not B dikarenakan karena jarak interval mundurnya adalah 1/2 nada sesuai dengan pola interval nada diatonis. Pada notasi balok digambarkan seperti :





Tanda pugar (natural) dengan symbol : adalah tanda untuk mengembalikan not yang telah diberi tanda kromatis menjadi not semula. Pada notasi balok digambarkan seperti :



ket : tanda # pada not F menjadi Fis, pabila not selanjutnya diberi tanda pugar maka Fis kembali ke F
Not-not kromatis yaitu : not-not yang tinggi nadanya sama dan biasa disebut En harmonis : Cis = Des, Dis = Es, Fis = Ges, Gis = As dan Ais = Bes.

C# D# F# G# A#
Db Eb Fb Gb Ab Bb Cb
C D E F G A B C’
do re mi fa sol la si do’

N
A, a# (Bb), b, c, c# (Db), d, d# (eb), e, f , f# , (Gb) , g , g# , (ab), a

ada yang lengkap:


Tanda kromatik pada Tuts dapat dilihat dari gambar berikut :
Db Eb Gb As Bb
C# D# F# G# A#



C D E F G A B C

C# dan Db; D# dan Eb; F# dan Gb; G# dan Ab; A# dan Bb disebut enharmonis, artinya beda tanda dan huruf tapi bunyi sama. D# dan A# tidak dipakai dan digantikan dengan Eb dan Bb, sedangkan not atau huruf yang lainnya tetap menggunakan tanda #.
Pada notasi angka tanda kromatis ditulis sebagai berikut :
  1. do (1) menjadi di
  2. re (2) menjadi ri
  3. fa (4) menjadi fi
  4. sol (5) menjadi sel
  5. la (6) menjadi le

Tangga nada diatonis minor yaitu ; serangkaian nada yang berbunyi dengan urutan do sampai do’ dengan interval setiap nada dengan pola 1-1/2-1-1-1/2-1-1

1 2 3 4 5 6 7 1
do re mi fa sol la si do

dari tangga nada mayor bisa didapatkan nada awal dari tangga nada minor dengan cara nada urutan ke 6 atau 41/2 nada dari do. Pengurutan tangga nada yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6 7 1
do re mi fa sol la si do
C D E F G A B C’

Ket : nada ke enam atau 41/2 nada berada pada nada A, dengan demikian nada A menjadi nada awal tangga nada minor (Aminor) (Am).

6 7 1 2 3 4 5 6
la si do re mi fa sol la
Am B C D E Fm G A

Dari uraian diatas maka akan di dapatkan hasil sebagai berikut :
  1. C dimulai dari Am
  2. A dimulai dari F#m
  3. D dimulai dari Bm
  4. B dimulai dari G#m
  5. G dimulai dari Em
  6. E dimulai dari C#m
  7. F dimulai dari Dm

Tangga nada Pentatonis

Tangga nada pentatonis adalah : susunan 5 buah nada yang mempunyai jarak tertentu tanpa semitone dan semitone. Tampa semitone artinya, tidak memakai jarak 1/2 laras melainkan 1 laras atau lebih, misalnya pada musik gamelan (slendro) Semitone artinya, terdapat jarak 1/2 laras, misalnya pada musik pelog dalam musik gamelan jawa.
Berbagai macam nada dasar dalam tangga nada diatonis mayor dan minor.

Untuk tangga nada cruis (#), diawali tangga nada tanpa tanda nada cruis. Susunan ini dapat dicari dengan cara 31/2 nada atau hitungan nada ke 5.


C D E F G A B C’


Jadi untuk 1(#) cruis dimulai dari G=do. Dalam notasi balok digambarkan sebagai berikut :
G mayor




D mayor




A mayor





E mayor




B mayor




F# mayor





Untuk tangga nada dasar mol (b), diawali tanpa tangga nada mol. Susunan ini dapat dicari dengan cara 21/2 nada atau hitungan nada ke 4.

C D E F G A B C’


Jadi untuk 1 mol (b) dimulai dari F=do. Dalam notasi balok digambarkan sebagai berikut :

F mayor



Bb mayor




Eb mayor




Ab mayor





Db mayor





Gb mayor




Sebuah nada atau chord hanya bisa menjadi kruis (#) jika berjarak 1 interval dengan nada di atasnya. Jika hanya ½, maka otomatis berpindah menjadi nada di atasnya. Misal: Nada/Chord E, jika dinaikkan(transpose) ½ interval otomatis menjadi F, bukan E#. Sebaliknya sebuah nada atau chord hanya bisa menjadi (b) jika berjarak 1 interval dengan nada dibawahnya. Jika hanya ½ interval otomatis menjadi nada dibawahnya. Misal : Nada/Chord C jika di turunkan ½ interval otomatis menjadi B, bukan Cb.


KEYBOARD/PIANO/PIANIKA/ORGEN


Untuk memudahkan belajar keyboard/piano/pianika/orgen, terlebih dahulu memahami tuts keyboard/piano/organ, Tiga buah tuts putih yang ada diantara tuts hitam bersusun 2, terdiri dari nada-nada C,D dan E. Empat buah tuts putih yang ada diantara tuts hitam bersusun 3, terdiri dari nada-nada F, G, A dan B. Tuts hitam pada keyboard merupakan kumpulan nada khromatik yang terdiri dari :
C# (Cis) atau D (Des) tuts hitam diantara C dan D
D# (Dis) atau E (Es) tuts hitam diantara D dan E
F# (Fis) atau G (Ges) tuts hitam diantara F dan G
G# (Gis) atau A (As) tuts hitam diantara G dan A
A# (Ais) atau B♪ (Bes) tuts hitam diantara A dan B

Notasi juga bisa ditambahkan titik untuk menambah durasinya setengah. Jadi misalnya not 1/4 dihitung satu ketuk ditambah titik => menghitung durasinya 1 + (1/2*1) = 1 1/2. Kalau dibuat rumus matematika not bertitik = n + 1/2n. Berarti kalau misal not 1/2 dihitung sebagai 2 ketuk, jika ditambah titik menjadi => 2 + (1/2 * 2) = 3 ketuk. Di not 1/8 ada benderanya, jika bendera dihilangkan akan menjadi not 1/4. Gambar tuts piano seperti berikut :







Seperti di staff yang letak notnya mutlak, begitu juga dengan di piano, letak notnya mutlak, seperti ini :







Posisi nada-nada tidak berubah, begitu juga yang lainnya.Karena letaknya mutlak, jadi bisa disimpulkan hubungan keyboard dan staff menjadi seperti ini :













Durasi Not
Jika dilihat staff di atas bisa dilihat di situ ada not . Not tersebut disebut not penuh (1). Setelah not penuh ada not setengah (1/2), not seperempat (1/4), not seperdelapan (1/8) dan seterusnya sampai 1/64. Kalau digambarkan akan jadi seperti ini :

not penuh :


not 1/2 :



not 1/4 :




not 1/8 :




dibuat diagram menjadi :








Untuk 2 not sejenis bila berurutan dapat digabungkan penulisannya. Misal ada 2 not 1/8 berurutan dapat ditulis . = .
Notasi juga bisa ditambahkan titik untuk menambah durasinya setengah. Jadi misalnya not 1/4 dihitung satu ketuk ditambah titik => menghitung durasinya 1 + (1/2*1) = 1 1/2. Kalau dibuat rumus matematika not bertitik = n + 1/2n. Berarti kalau misal not 1/2 dihitung sebagai 2 ketuk, jika ditambah titik menjadi => 2 + (1/2 * 2) = 3 ketuk. Di not 1/8 ada benderanya, jika bendera dihilangkan akan menjadi not 1/4.

Notasi Chord
Accord merupakan susunan nada yang terdiri dari 3 nada/lebih yang dimainkan serentak. Accord trinada yang lebih dikenal terbentuk jika diatas suatu nada dituliskan nada terts dan nada kwintnya. Pada notasi balok gambarannya seperti berikut :





Ket :C ke E adalah interval terts (nada ke 3). C ke G adalah interval kwint (nada ke 5)

Trinada 1 disebut tonika
Trinada 2 disebut supertonika
Trinada 3 disebut median
Trinada 4 disebut dominant
Trinada 5 disebut submedian
Trinada 6 disebut leding not.

Catur nada merupakan susunan accord yang terdiri dari 4 nada, kemudian trinada besar terdiri dari interval tert besar dan kwint murni, trinada kecil terdiri dari interval tert kecil dan kwint murni. Kemudian ada yang disebut trinada kurang berpola yaitu interval tert kecil dan kwint kurang. Diantara trinada yang disebutkan diatas yang menjadi trinada pokok adalah, tonika, dominant dan sub median dan yang lain merupakan accord bantu.
Semua accord dapat dibuat variasinya atau dikenal balikan nada, pada trinada dapat dibuat 2 kali balikan saja. Sebagai contoh :
E-G-C (3-5-1) C-E-G (1-3-5)



Nada dasar diganti dengan oktaf atasnya, sedangkan nada tert dan kwintnya tidak berubah
Dalam musik nada pembentuk accord major dasar adalah do, mi dan sol, contohnya pada gitar kita mainkan kunci C major: nada 1(do) pada kunci C di gitar ada pada senar 5 fret 3 nada 3(mi) pada kunci C ada pada senar 4 fret 2 dan nada 5(sol). ada pada senar 2 fret 1, bila diaplikasikan ke kunci balok maka tetap saja yang dipakai adalah 1,3,5 walau jadinya seperti ini 1,5,3,1,5.

E————-
B——–1—-
G————-
D—–2——-
A—3———
E————-

Macam-Macam Akord
Akord itu banyak macamnya. Antara lain akord mayor, akord minor, akord dominan septim, akord diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord suspended dan masih banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu lagu yang sederhana adalah akord mayor, akord minor dan akord dominan septim. Akord lainnya digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang berbeda akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu.

Akord Mayor
Chord yang dibentuk dari 3 buah nada yang susunannya adalah nada-nada diatonis. Susunan trinadanya dapat dilihat pada tabel 8 berikut :
Chord Mayor
Susunan Nada
Keterangan
C
C-E-G
Susunan nada dihitung nada 1,3 dan 5 dimulai dari C mayor
D
D-F#-A
Susunan nada dihitung nada 1,3 dan 5 dimulai dari D mayor
E
E-G#-B
dan seterusnya….
F
F-A-C

G
G-B-D

A
A-C#-E

B
B-D#-F#

Akord mayor adalah akord yang interval antara nadanya 2 - 1 ½

Contoh akord mayor :
* Cb (Cb-Eb-Gb) = B
* C (C-E-G)
* C# (C#-E#-G#) = Db (Db-F-Ab)
* D (D-F-A)
* D# (D#-F#-A#) = Eb (Eb-Gb-Bb)
* E (E-G-B) = Fb
* E# (E#-G#-B#) = F (Fb-Ab-Cb)
* F (F-A-C)
* F# (F#-A#-C#) = Gb (Gb-Bb-Db)
* G (G-B-D)
* G# (G#-B#-D#) = As mayor (Ab-C-Eb)
* A (A-C#-E)
* A# (A#-D-E#) = Bb (Bb-D-F)
* B (B-D#-F#) = Cb
* B# (B#-E-G) = C
Akord di atas adalah akord dasar. Akord tersebut bisa dibalik-balik urutannya (disebut balikan pertama dan balikan kedua). Misalnya: C on E(C/E). Ini berarti kita harus memainkan akord dengan urutan E-G-C' bukan C-E-G. C on E adalah balikan pertama dari akord dasar C. Balikan keduanya adalah C on G(C/G) yaitu G-E'-C'.
Tabel 9. Chord Mayor Terhadap Nada Dasar
Nada dasar
do
re
mi
fa
sol
la
si
do
C (natural)
c
d
e
f
g
a
b
C’
F (1 mol)
f
g
a
Bb
c
d
e
F’
G (1 kres)
g
a
b
c
d
e
F#
G’
Bb (2 mol)
Bb
c
d
Eb
f
g
a
Bb’
D (2 kres)
d
e
F#
g
a
b
C#
D’
Eb (3 mol)
Eb
f
g
Ab
Bb
c
d
Eb’
A (3 kres)
a
b
C#
d
e
F#
G#
A’
Ab (4 mol)
Ab
Bb
c
Db
Eb
f
g
Ab’
E (4 kres)
e
F#
G#
a
b
C#
D#
E’


TIDAK ADA SEORANG VOKALIS PUN YANG DAPAT MENGKLAIM BAHWA SUARANYA ADALAH YANG TERBAIK. PENYANYI YANG BAIK ADALAH PENYANYI YANG DAPAT MENEMUKAN LAGU YANG PALING TEPAT UNTUK KARAKTER VOKALNYA
Akord Minor
Chord yang dibentuk bila susunan nada kedua chord mayor diturunkan 1/2 nada. Susunan trinadanya dapat dilihat pada tabel 10 berikut :
Chord Minor
Susunan Nada
Keterangan
C
C-Eb-G
Nada kedua diturunkan setengah nada, dari E menjadi Es
D
D-F-A
Nada kedua diturunkan setengah nada, dari F# menjadi F
E
E-G-B
dan seterusnya…
F
F-Ab-C

G
G-Bb-D

A
A-C-E

B
B-D-F#


Akord minor adalah akord yang interval antara nadanya 1 1/2 - 2. Apabila anda sudah tahu suatu akord mayor misalnya; C mayor maka bisa diketahui pula akord minornya (C minor) yaitu dengan cara menurunkan nada yang ada ditengah sebanyak setengah interval. Sehingga didapat akord C minor adalah C-Es (E diturunkan setengah menjadi Es)-G.
Tabel 11. Chord Minor Terhadap Nada Dasar
Nada dasar
I
ii
iii
IV
V
vi
vii-5
C
C
Dm
Em
F
G
Am
Bm-5
F
F
G
Am
Bb
C
Dm
Em-5
G
G
Am
Bm
C
D
Em
F#-5
Bb
Bb
Cm
Dm
Eb
F
Gm
Am-5
D
D
Em
F#m
G
A
Bm
C#m-5
Eb
Eb
Fm
Gm
Ab
Bb
Cm
Dm-5
A
A
Bm
C#m
D
E
F#m
G#m-5
Ab
Ab
Bbm
Cm
Db
Eb
Fm
Gm-5
E
E
F#m
G#m
A
B
C#m
D#m-5

Akord Dominan Seventh
Chord 7 dibentuk dari susunan chord mayor ditambah dengan satu nada lagi yaitu nada ke 6 yang dinaikkan 1/2 nada yang tersusun 4 nada yakni do-mi-sol-le. Susunan dominantnya dapat dilihat pada tabel 12 berikut :
Chord Minor
Susunan Nada
Keterangan
C7
C-E-G-A#
Ditambah nada ke 6 dan dinaikkan 1/2 nada dari A menjadi A#
D7
D-F#-A-C
Ditambah nada ke 6 dan dinaikkan 1/2 nada dari As menjadi A
E7
E-G#-B-D
dan seterusnya….
F7
F-A-C-D#

G7
G-B-D-F

A7
A-C#-E-G

B7
B-D#-F#-A


Akord Dominan Seventh adalah akord mayor yang ditambahi nada ketujuh dari nada dasar. Contoh: C7 terdiri atas C-E-G-Bb
Akord Augmented (tanda +)
Chord Augment dibentuk dari hubungan chord dalam tonic-dominant-subdominant.

F C G7
(subdominant) (tonic) (dominant)


C D E F G A B C’
C# D# F# G# A#
Db Eb Gb Ab Bb

Ket : tonic (F ke C) dapat dicari dengan cara 21/2 nada dari chord tertentu, kemudian dominantnya (C-G) dapat dicari dengan cara 31/2 nada dari chord tertentu.
Akord augmented adalah akord yang interval antara nadanya 2 - 2.

Augmented (+5 atau +)
Nada kelima dinaikkan ½ (menjadi 5 )

Akord Diminished
Akord diminished adalah akord yang interval antar nadanya adalah 1 1/2 - 1 1/2. - Diminished tujuh (dim7), terdiri dari nada 1 , 3 , 4 , 6 , untuk mempersingkat kita tulis (dim)

Suspended (sus 4)
Terdiri dari nada pertama (do), nada keempat (fa), dan nada kelima (sol).

Enam ( 6 )
Menambahkan nada keenam ( la ) pada suatu chord.
Mayor tujuh (M7)
Menambahkan nada ke tujuh ( si ) pada suatu chord.

Sembilan (9)
Menambahkan nada kesembilan (re’) pada suatu chord.

Sebelas (11)
Menambahkan nada kesebelas (fa’), kesembilan (re’), dan dominant tujuh ( 7 ) dan menghapus nada ketiga dan kelima.
Modulasi
Minuet klasik C mayor dapat bermodulasi (pertangga nadaan berubah) ke G mayor pada pertengahan lagu, kemudian bermodulasi kembali ke C mayor sebelum lagu selesai. Sebuah sonata mungkin bermodulasi beberapa kali. Disini penulis menyimpulkan permodulasian setiap chord untuk mol dan cruis
Untuk mol susunan chord modulasinya adalah sebagai berikut ;

C mayor – A mayor – D mayor
F mayor – D mayor – G mayor
Bb mayor – G mayor – C mayor
Eb mayor – C mayor – F mayor
Ab mayor – F mayor – Bb mayor
Db mayor – Bb mayor – Eb mayor
Gb mayor – Eb mayor – Ab mayor

Untuk kruis susunan chord modulasinya adalah sebagai berikut :

G mayor – E mayor – A mayor
D# mayor – B mayor – E mayor
A# mayor- F mayor - Bb mayor
E# mayor – C mayor – F mayor
B# mayor – G mayor – C mayor
F# mayor – D mayor – G mayor


Tanda Dinamik

Tanda dinamik adalah ; keras lembutnya lagu dibunyikan atau dinyanyikan untuk menyentuh hati pendengarnya. Tanda dinamik dibagi atas 3 macam :
  1. Dinamik lembut
    1. p = piano
    2. p.p = pianissimo
  2. Dinamik sedang
    1. mp (mezzo piano) = sedang lembutnya
    2. mf (mezzo forte) = sedang kerasnya
  3. Dinamik keras
    1. f (forte) = keras
    2. ff (fortesimo) = sangat keras
Istilah dinamik yang lain :
  1. sf (sforzato/sforzando) = tiba-tiba keras
  2. fp (forte piano) = mula-mula keras dan lembut kembali
  3. pf (piano forte) = mula-mula lembut dan segera keras kembali
  4. dim. (diminuendo) = jadi lebih lembut

  1. SFf (sforzatoforte) = tiba-tiba keras
  2. mor (morendo) = makin hilang berangsur-angsur
  3. perd (perferndosi) = makin melembut dan mulai hilang
  4. smor (smorzato) = sedikit demi sedikit menghilang
  5. quasipiano = seakan-akan tidak berbunyi
  6. decres/decrescendo = makin lama makin lembut
  7. cresc/crescendo = makin lama makin keras

  1. mezzodivoce = mengeras kemudian lembut kembali
  2. focoforte = sedikit keras
  3. tenuto (q) = bermain dengan menahan nada sepenuh nilainya
  4. Busur legato = bermain dengan nada bersambung

16) staccato (q) = bermain dengan putus-putus tajam
17) trill = perubahan not yang terjadi dengan cepat, biasanya dari satu not ke not lain diatasnya


18) glissando = permainan yang meluncur atau licin (mis pada harpa dan piano) dari satu not ke not yang lain, menyentuh seluruh not yang berada diantaranya.
19) not hiasan = not dekoratif, biasanya dimainkan sangat cepat, diselipkan sehingga aliran ritme tidak mengganggu. Ditulis lebih kecil daripada not utamanya




Tanda Tempo
Tanda tempo adalah : kecepatan sebuah lagu dinyanyikan atau dimainkan
  1. Tempo lambat sekali
    1. Grave = lambat penuh hikmat
    2. Largo = lambat tapi luas

  1. Tempo lambat
  1. Adagio = lambat dengan perasaan
  2. Lento = lambat mantap dan haru

  1. Tempo sedang
  1. Andante = sedang seperti orang berjalan
  2. Moderato = sedang

  1. Tempo cepat
  1. Allegro = cepat
  1. Tempo cepat sekali
  1. Presto = cepat sekali (tergesa-gesa)
Istilah tempo yang lain tempo yang didapat dengan cara menambah kata ‘issmo’ (sangat), Ino (etto = agak) yang semuanya terletak dibelakang tempo pokoknya.
  1. Largo + etto (largetto) = agak lambat
  2. Allegro + etto (allegretto) = agak cepat
  3. Andante + ino (andentio) = agak sedang
  4. Presto + issimo (prestisimo) = sangat cepat sekali

Tempo gabungan
Tempo yang menggabungkan tempo pokok, tempo tambahan, ekspresi secara kombinasi seperti contoh : largo condevoto (lambat dengan hikmat), allegro moderato (kecepatan yang sedang)

Tempo diatas paranada
Tempo yang selalu ditulis diatas paranada pada sebuah lagu notasi balok, seperti contoh :
Ritt…..(rittardando) = diperlambat secara mendadak
Rall…..(rallentando) = makin lama makin lembut
Accel….(accelerando) = makin lama makin cepat
a. tempo = kembali ke tempo semula

Ekspretion (Ekspresi dalam bermain musik)

Yaitu membubuhkan tempo tambahan pada sebuah lagu tetapi banyak para komponis tidak membubuhkannya melainkan memakai istilah ekspresi misalnya :
  1. Anima = hidup penuh semangat
  2. Amore = penuh cinta
  3. Bravura = gagah perkasa
  4. Brio = gembira dan cemerlang
  5. Briliante = gilang gemilang
  6. Commodo = ringan dan tenang
  7. Dolorosa = sedih
  8. Dolce = halus, merdu dan manis
  9. Devote = hikmat
  10. Emergico = gagah dan keras
  11. Erisoluto = tegas
  12. Ekspresione = perasaan
  13. Maestoso = luhur agung dan mulia
  14. Mesto = murung
  15. q = Aksen
  16. q = Diam

Metronom
Agar semua orang dalam menafsirkan kecepatan sebuah lagu maka digunakan metronom yang mengukur kecepatan (cepat/lambat) sebuah irama/lagu. Metronome ditemukan oleh ‘Dewinekle’ (1815), kemudian disempurnakan oleh Johan maelsel (berkebangsaan Swis) sehingga diberikan dia hak Metronom Maelzel (M.M).

Transpose
Transposisi ini bisa merubah nada dasar dan chord, tapi tidak merubah penambahan mayor, minor, atau 7 dari chord asal sebelum di transpose.
Misal:
Chord C (Mayor) jika dinaikkan 1 interval menjadi D (Mayor)
Chord Cm (Minor) jika dinaikkan 1 interval menjadi Dm (Minor)
Chord C7 (sevent) jika dinaikkan 1 interval menjadi D7 (Sevent)

Jadi meski kita menaik turunkan rangkaian chord sebuah lagu untuk mendapatkan nada dasar yang berbeda, namun Mayor, Minor, 7 (seventh) yang ada pada setiap chord tidak berubah. Dalam keyborard, setiap mentranspose dengan menu transpose sesungguhnya kita sedang menaik/turunkan sebuah nada/nada dasar/chord berdasarkan hukum interval nada. Hanya saja hitungan transpose pada keyboard adalah ½ interval untuk setiap penambahan (+) atau pengurangan (-). Mentranspose +1 pada keyboard, berarti anda sedang menaikkan ½ interval dari nada/nada dasar/chord asal. Mentranspose +2 berarti anda telah menaikkan 1 interval dari nada/nada dasar/chord asal, dan seterusnya
Mentranspose -1 berarti anda sedang menurunkan ½ interval dari nada/nada dasar/chord asli. Mentranspose -2 berarti anda telah menurunkan 1 interval dari nada/nada dasar/chord aslinya, dan seterusnya.

Penggolongan Musik
Penggolongan musik berdasarkan sumber bunyinya banyak di gunakan dalam dunia pengetahuan alat musik atau yang di sebut Organologi. Penggolongan dengan cara ini di sebut pula penggolongan menurut "Mahillon-Sachs-Hornbostel", sebab yang mula-mula mencetuskan penggolongan alat musik berdasarkan sumber bunyinya adalah "Charles Victor Mahillon"(1841-1924), kemudian di sempurnakan oleh Curt Sachs (1881-1959) dan temannya C.M. Von Honbostel.

Alat musik berdasarkan sumber bunyinya :

  • Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung
  • Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, terompet, harmonika, trombone.
  • Chordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi
  • Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana
  • Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Contoh : kibor, gitar listrik, bass elektrik

Alat musik berdasarkan cara memainkan :

  • Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah terompet dan suling.
  • Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada).
  • Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.
  • Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai.

Alat musik tekan :

Sebenarnya alat musik tekan tidak termasuk kategori mana pun. Namun cara menekan rupanya menjadi bagian dari sistem menghasilkan bunyi yang diinginkan. Alat musik tekan memiliki tiga jenis yaitu: menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan untuk mengaktifkan sistem elektronik. Jadi kalau boleh dikategorikan, alat musik tekan antara lain piano akustik (chordofon pukul), organ akustik (aerofon) , acordion (aerofon) dan alat-alat musik elektronik yang menggunakan papan kunci (keyboard).

Alat musik elektronik

Alat musik elektronik menghasilkan suara tiruan dari alat musik aslinya (akustik). Istilah synthesizer dipakai untuk alat musik yang menggunakan papan kunci (keyboard). Sedangkan alat musik elektrik digunakan untuk alat-alat musik yang dilengkapi dengan komponen elektronik. Alat ini cara memainkannya sama dengan alat musik akustik. Misalnya gitar elektrik, drums elektrik, dan bass elektrik.


Single band
Pesatnya perkembangan teknologi digital menyebabkan lahirnya alat-alat perangkat dengan kegunaan yang lebih efesien dan efektif seperti alat musik single band. Alat musik ini sangat praktis karena cukup dimainkan oleh satu orang. Di dalamnya terdapat irama (style), beragam suara, dan fasilitas simple recording. Yamaha menamakan perangkat ini dengan portasound (portable sound). Sementara Roland menyebut sebagai electone (electric tone). Murahnya harga perangkat dan efesiennya biaya, menyebabkan single band dewasa ini menjadi primadona bagi pihak-pihak yang menginginkan hiburan praktis ekonomis. Jika dibanding dengan full band yang minimal dimainkan oleh 4 orang ditambah sound system berkekuatan besar, maka single band menjadi pilihan alternatif yang cukup terjangkau
Alat-alat musik

Aliran-aliran musik

Berikut adalah daftar aliran/genre utama dalam musik. Masing-masing genre terbagi lagi menjadi beberapa sub-genre. Pengkategorian musik seperti ini, meskipun terkadang merupakan hal yang subjektif, namun merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik dunia. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, dunia musik mengalami banyak perkembangan. Banyak jenis musik baru yang lahir dan berkembang. Contohnya musik triphop yang merupakan perpaduan antara beat-beatmusik pop yang ringan dan enak didengar. Contoh musisi yang mengusung jenis musik ini adalah Frou Frou, Sneaker Pimps dan Lamb.
Ada juga hip-hop rock yang diusung oleh Linkin Park. Belum lagi dance rock dan neo wave rock yang kini sedang in. banyak kelompok musik baru yang berkibar dengan jenis musik ini, antara lain Franz Ferdinand, Bloc Party, The Killers, The Bravery dan masih banyak lagi. elektronik dengan Bahkan sekarang banyak pula grup musik yang mengusung lagu berbahasa daerah dengan irama musik rock, jazz dan blues. Grup musik yang membawa aliran baru ini di Indonesia sudah cukup banyak salah satunya adalah Funk de Java yang mengusung lagu berbahasa Jawa dalam musik rock.
SESUNGGUHNYA MUSIK ADALAH MATEMATIKA. YANG DIMAINKAN OTAK KANAN DAN HATI MANUSIA
DENGAN BEGITU INDAH …
Irama (Style)
  • irama ¾ (waltz) cth : Bapa Kami Konvenas, dll
  • irama 2/2, 2/4, (March, Polka, country) cth : Allah ditinggikan, dll
  • irama 4/4, (8 beat, 16 beat, disco, cha-cha,swing,bounce, samba, keroncong)
  • irama 6/8 , 12/4 (slowrock, rockballad, blues) dan lain lain cth : Betapa Hatiku

Musik pada akhirnya meliputi empat komponen yaitu:
1) komponis,
2) proses membuat karya,
3) hasil karya, dan
4) konteks dimana komponis membuat sesuatu.

Improvisasi
Dalam dunia permusikan ada 4 unsur yang mungkin diperhatikan lebih, mengingat karena musik mempunyai peran penting di dalam dunia entertainment. Unsur tersebut adalah ;
  1. Melodi yaitu : susunan nyanyian dari notasi-notasi yang dirangkai naik dan turun dengan indah
  2. Ritme yaitu : iringan/irama untuk mengiringi melodi
  3. Lirik yaitu : kata-kata ataupun kalimat yang mengungkapkan, menceritakan, ataupun menggambarkan sesuatu yang dipadukan dengan notasi dan akhirnya menjadi lagu
  4. Harmoni yaitu : menyelaraskan melodi dan ritme dengan menyisipkan hiasan-hiasan dan istilah dinamika. Memiliki stabilitas yang baik dalam mengekspresikan, mencipta dan membentuk pola-pola dan kalimat improvisasi dalam membangun kekuatan harmoni menjadi produk improvisasi tentunya dengan skill,kapasitas dan harmoninya.

Saat-saat tepat bermain melodi :
  1. Di awal lagu
  2. Antara bait kedua syair dan refrain (interlude)
  3. Di akhir sebuah lagu (coda)

Jadi improvisasi lebih diartikan sebagai komposisi musik tanpa terikat pada melodi dasar, tetapi masih dalam koridor putaran konsep accord musik tersebut, kebebasan berekspresi dan berkreasi untuk memproduksi karya-karya baru yang inovatif, fleksibel dan komprehensif. Kesiapan emosi menjadi penting saat berimprovisasi (kondisi kejiwaan). Adapun unsur yang penting dalam berimprovisasi adalah :
  1. Kompoten (skill) yaitu : memiliki kemampuan tehnik fisik maupun penguasaan diri, menguasai dasar-dasar improvisasi pada semua jenis musik dan karakter irama
  2. Kapasitas (capacity) yaitu : memiliki wawasan dan kemampuan menginterpretasikan serta mengimplementasikan materi/bahan notasi untuk berimprovisasi.
Mengenali lagu
Dibawah ini beberapa metode untuk memahami dan mengenali lagu
  1. perhatikan tanda biramanya. Berapa jumlah ketukan dalam satu birama
  2. hitung dengan teratur, perhatikan tanda tempo
  3. mainkan ritmenya, rasakan bagaimana ritme itu selaras dengan irama yang teratur
  4. ulangi ritme tersebut, dengan membayangkan not-not tersebut naik turun atau tetap sama.

Pada dasarnya suara manusia terbagi menjadi :

I. Suara Wanita Dewasa

•Sopran (tinggi)
Contoh Penyanyi : Ruth Sahanaya, Vina Panduwinata, Anggun C.Sasmi, KD, Rossa
•Mezzo Sopran (sedang)
Contoh Penyanyi : Dewi Gita, Evie Tamala, Ike Nurjanah, Maia, Pinkan
•Alto (rendah)

Di zaman sekarang, tidak ada seorang peyanyi terkenal yang pernah mengeluarkan album solo di kategori suara ini. Biasanya seorang Alto bernyanyi dalam sebuah format trio, koor, atau paduan suara. Namun ada beberapa penyanyi terkenal Mezzo Sopran dan Sopran yang dapat menyuarakan Alto dengan akurat, diantaranya: Ruth Sahanaya, Anggun C. Sasmi, Reza, dan Pinkan.
Suara wanita yang lebih tinggi dari Sopran disebut Sopraneno. Penyanyi dengan kategori suara ini sangat sedikit sekali jumlahnya di dunia. Mereka antara lain Whitney Houston, Mariah Carey, dan Celine Dion. Karena suara mereka sangat langka di dunia, sudah sewajarnya mereka menjadi penyanyi kelas dunia. Konon Whitney Houston dan Mariah Carey ketinggian suaranya mencapai 5-6 oktav. Sedangkan Celine Dion yang tertinggi, mencapai 7 oktav.

II. Suara Pria Dewasa

•Tenor (tinggi)
Contoh Penyanyi : Luciano Pavarotti, Josh Groban, Ari Lasso, Once, Ahmad Albar. Ridho Rhoma, George Michael, Michael Jackson, Sting
•Bariton (sedang)
Contoh Penyanyi : Rhoma Irama, Afgan, Rio Febrian, Julio Iglesias
•Bass (rendah)

Contoh Penyanyi : Ebet Kadarusman, Bob Tutupoli. Kedua penyanyi bersuara Bass tersebut bisa saja melompat ke Bariton atau Tenor, selain itu, penyanyi yang dengan sangat baik melakukan lompatan suara dari Bass menuju Bariton, bahkan hingga Tenor adalah Broery Marantika dan Frank Sinatra.
Penyanyi yang bersuara lebih rendah dari Bass di sebut Contra Bass. Penyanyi dalam kategori suara ini lazimnya digunakan pada Acapella atau Vocal Group dalam format Kuartet. Mereka tidak lazim bernyanyi sendiri. Selain itu ada banyak Vokalis pria yang mampu melebihi suara Penyanyi Tenor Pria. Bahkan dapat melebihi suara Sopran hingga mendekati suara Sopraneno Wanita. Mereka antara lain adalah: Ekky Lamoh (Power Metal), Axl Rose (GNR), Eric Martin (Mr. Big), Sebastian Bach (Skidrow), Michael Kiske (Helloween), Mike Matejevic (Steel Heart), Joey Tempest (Europe), dll. Ketinggian suara mereka konon mencapai 5 oktav

Istilah Dalam Song Leader
Berikut ini adalah beberapa istilah musik dalam bahasa Italia yang sering kita jumpai dalam partiture music dalam song leader :
a : Pada, untuk, dalam dll.
a capella : Nyanyian tanpa iringan musik atau musik hanya membawakan melodi saja.
a capriccio : Dinyanyikan dengan suara asal, dan hanya Laki-laki (mannen)
accelerando(accel. : Tempo semakin dipercepat sampai batas yang ditentukan
accal… : Seluruh not berikutnya dipercepat.
ad libitum : Dengan semangat kebebasan
affectuoso : Mangasihi, menunjukkan kehangatan
agitato : Ketertarikan
alla : Dinyanyikan dalam bentuk…
alla breve : Not setengah dinyanyikan seperti biasa, sedangkan ketukan berada pada not seperempat.
allargando : Pertambahan kemampuan
amabile : Dinyanyikan dengan manis dan stabil
amoroso : Penuh Cinta Kasih
ancora : Lagi, tambah, kembali dll.
animato : Dengan semangat
a piacere : Memancarkan aura
appassionato : Perasaan bahwa akan datang penderitaan
arioso : Solo pendek pada lagu, seolah solo tersebut melayang keudara.
arpeggio : Nada dalam akord dimainkan secara bergantian dengan durasi waktu yang stabil (simultan) : assai : Sangat
ben, bene : Baik, jika, jadi dll.
brillante : Dengan keceriaan (kecemerlangan), tempo dipercepat (Vivace)
cadenza : Kebebasan improve pada solo
calando : Gantung, namun kecepatan yang tetap
cambiare : Menuju peralihan (pergantian)
cantabile : Masuk kedalam bentuk nyanyian (dinyanyikan)
chiuso : Berhenti (khusus pada alat musk Horn)
col, colla : Dengan, beserta, bersama-sama dll.
come : Seperti, meniru dll.
comodo : Dengan tenang, nyaman.
con : Dengan.
con brio : Dengan keceriaan (kecemerlangan), tempo dipercepat (Vivace)
con dolore : with sorrow.
con forza : Dengan kekuatan (kekejaman)
con fuoco : Dengan amukan (kemarahan)
con giusto : Nuansa selera, membuat tertarik (hubungan dinamika dengan tempo)
con passione : Dengan penderitaan
con spirito : Dengan semangat (gelora jiwa)
coro : chorus (bagian dalam musik / puncak lagu)
crescendo : Perlahan-lahan menuju keras
dal : Dari, berawal dari dll.
decrescendo : Perlahan-lahan menuju lembut
deciso : Dengan keputusan

Istilah-istilah Musik

Acord (chord) = Beberapa not yang dimainkan sekaligus
Aksidensi (accidental) = Tanda kres, mol atau pugar yang ditambahkan pada suatu not tertentu, mempunyai fungsi yang berlawanan jika diletakkan pada awal garis birama
Aksentuasi = Memainkan bagian-bagian notasi dalam rangkaian nada dengan penguatan
Artikulasi = Tehnik permainan improvisasi dengan membunyikan setiap not secara jelas, tegas, dan dibunyikan dengan benar
Arpegio = Not-not accord yang dimainkan bergantian (berurutan)
Augment = Pengembangan jarak dalam satu interval
Birama (bar) = Aksen tetap yang utama jatuh pada awal birama (measure dalam bahasa Amerika)
Birama gantung (upbeat) = Ketukan terakhir pada suatu birama, yang menuntun ke ketukan pertama pada birama berikutnya
Concord = Accord yang enak didengar
Count (C) = Tanda di depan kunci yang menyatakan hitungan 4/4
Conjuc motion = Melalui pergerakan melodi yang setiap nadanya sangat berhubungan dengan nada-nada terdekat
Contrary motion = Memainkan beberapa bagian nada, bagian yang satu menuju jenjang yang tinggi bagian berikutnya menurun
Discord = Accord dissonant atau bunyi yang tidak enak didengar
Durasi = Suatu not panjang aatau pendek dimainkan
Da capo = Diulang dari awal
||: :|| = Tanda ulang / repeat
| A | B ||: C | D :|| urutan membacanya : A BC D C D
Dal segno = Diulang dari tanda
Double not = Merupakan permainan improvisasi dengan membunyikan dua nada sekaligus
D.C.Al fine = Kembali kepertama dilanjutkan sampai ke fine
D.C.Al coda = Kembali pertama dilanjutkan sampai ke coda
D.S.Al fine = Dari tanda samapi fine
Fermata = Tanda untuk memperpanjang ketukan
Flam = Tanda ornament (hiasan) berupa not kecil di depan not lagu
Fine = Akhiran lagu sampai tulisan fine
Garis bantu (ledger line) = Garis horizontal kecil yang digunakan untuk menambah garis paranada di bawah atau diatasnya.
Garis birama (bar line) = Garis vertikal yang digambar melintasi paranada, memisahkan dua birama
Garis paranada (stave) = Merupakan bentuk tunggal, sementara “satves” merupakan bentuk jamak. Biasa digunakan untuk bentuk tunggal sekalipun. berupa lima garis horizontal untuk menuliskan notasi musik
Glisando = tehnik permainan improvisasi dengan cara memainkan nada-nada berurutan, baik naik maupun turun dalam suatu rangkaian nada
Harga not (note-value) = Durasi relative sebuah not
Harmoni = Aspek vertikal dalam musik, suara dalam kombinasi sebagai lawan dari melodi, suara berurutan yang merupakan aspek horizontal
Interval = Jarak dari suatu not ke not lain
Intro = Permulaan dari sebuah lagu yang akan dimainkan
Interlude = Improvisasi yang disisipkan diantara dua bagian lagu
Instrumen = Alat-alat musik
Ketukan (beat) = Ketukan teratur terdengar maupun tidak yang mendasari sebagian besar musik
Kres (sharp) = Not yang lebih tinggi satu semitone
Kromatis (Choromatik) = Tangganada yang teridiri atas semitone dan menggunakan semua not tersebut
Kunci (cleft) = Dituliskan pada awal setiap baris paranada, yang berguna untuk mencocokkan titinada pada setiap baris dan spasi
Kunci relative mayor/minor = Setiap kunci mayor mempunyai relative minor, begitu pula sebaliknya
Legato = Bersambung
Lengkung pengikat (slur) = Garis lengkung yang menggabungkan dua not atau lebih yang dimainkan secara bersambung atau tidak ditiup secara terpisah (pada alat tiup)
Lengkung perpenjangan (tie) = Garis lengkung yang menggabungkan dua not yang sama, dimainkan seperti satu not
Mayor = Tangga nada atau accord khas yang berpola tone (nada)semitone (setengah nada) khusus di antara not-notnya yang beragam
Metronom = Mesin mirip jam yang berdetik pada kecepatan yang diminta
Minor = Tangga nada atau accord khas, berpola tone dan semitone khusus diantara not-notnya yang beragam
Modulasi = Pindah dari satu kunci ke kunci lain
Mol (flat) = Not yang lebih rendah satu semitone dari not biasa
Nada dasar (keynote) = Not asal atau not dasar dari tangga nada ataupun lagu, not terbawah dari suatu tangga nada
Nomor karya (opus number) = Cara untuk memberi nomor pada penerbitan karya komposeer
Not penuh (semibreve) = Panjang not (harga not) seharga empat not seperempat. Disebut whole not dalam istilah amerika
Not seperdelapan (quaver) = Panjang not secara luas dianggap sebagai satuan sukat dasar dalam musik dan seringkali identik dengan beat
Not seperenambelas(semiquaver) = Panjang not seharga dua not seperempat
Not setengah (minim) = Panjang not seharga dua not seperempat
Oktaf = Jarak antara satu not ke not lainnya dengan not yang sama
Partitur mini = Partitur penuh yang dicetak dalam ukuran kecil
Partitur pendek (short score) = Kadangkala sama dengan partitur vokal yang menyusun keempat bagian vokal ke dalam dua paranada
Partitur vokal = Partitur yang menampilkan seluruh bagian vokal, ditambah reduksi piano pada musik orchestra
Pertangga nadaan (key) = Sebuah lagu yang dikatakan ‘dalam nada dasar’ berkaitan dengan tangganada yang dalam beberapa pengertian membentuk dasar musik tersebut
Pararel motion = Memainkan nada demi nada secara bersama-sama dalam satu interval
Pugar (natural) = Sebuah tanda yang menetralkan tanda kres atau tanda mol yang ditulis sebelumnya
Polyrhytem = Kombinasi berbagai pola rytme dari berbagai jenis irama dalam rangkaian lagu
Rhitem = Kalimat tertentu yang diulang secara tetap dalam suatu rangkaian lagu, sehingga timbul pola-pola rhtym seperti blues, rock, dll
Reduksi piano = Versi piano pada musik orchestra
Rofel = Tehnik bermain pada drum dengan cepat berkepanjangan
Ritme (rhythm) = Kata yang digunakan secara luas dan umum dalam musik, tapi khususnya digunakan untuk menunjukkan pola panjang atau pendek suatu not
Repeat = Pengulangan yang sama dengan bunyi birama sebelumnya
Resolusi = Pergerakan accord dari discord menjadi concord
Semitone = Jarak antar not yang berdekatan, misalnya E dan F
Staccato = Dimainkan pendek-pendek
Segno / =Tanda (atau signal)
Sukat biasa = Birama empat perempat
Tanda birama (time signature) = Petunjuk mengenai jumlah ketukan per birama dan harga tiap ketukan dan biasanya bentuk pecahan
Tremolo = Memainkan rangkaian notasi secara cepat dan berulang-ulang
Tanda dinamika = Petunjuk mengenai keras atau lembut musik dimainkan
Tanda istirahat (rest) = Saat diam pada musik
Tanda kunci (key signature) = Tanda kres atau mol yang ditulis pada awal setiap paranada
Tanda metronome = Cara untuk menunjukkan kecepatan musik yang diminta
Tangga nada (scale) = Suatu rangkaian not, menaik atau menurun. Biasanya terentang sepanjang satu oktaf
Tacet = Tanda tidak dimainkan, tetapi ketukan tetap dimainkan
Tempo = Kecepatan
Tempo komodo = Tempo bebas
Titinada (pitch) = Ketinggian atau kerendahan dari sebuah not
Tone = Dua semitone
Transposing instrument = Alat musik yang memainkan suatu musik dalam satu pertangga nadaan tertentu, namun menghasilkan bunyi dalam pertangganadaan yang lain
Transposisi = Memainkan semua bagian musik dengan pertangganadaan yang berbeda, tanpa mengubah not apapun
Triol (triplet) = Tiga not yang dimainkan menjadi dua not

Vibration = Memainkan notasi-notasi secara bergetar atau bergelombang

11 komentar:

  1. Wow... nice Blognya.
    Thanks banget buat penjelasan not-nya.... Salut dah...

    BalasHapus
  2. Boleh tanya? Pada notasi piano dengan 3 # (nada dasar A), jika nada 'd' pada para nada atas dikenai '#", apakah nada 'D' pada para nada bawah juga terkena '#"? Terima kasih.

    BalasHapus
  3. dikit lagi infonya kumplit gan, sekalian masukin 1 partitur buat pembelajaran baca
    jadi para penyimak faham

    BalasHapus
  4. apakah kunci yang digunakan untuk bermain lagu klasik dengan lagu bass berbeda ndak min? Website Gratis

    BalasHapus
  5. Sepertinya alangkah lebi baik kalau dilengkapi dengan contoh gambar

    BalasHapus