Konsep
dan Teori Musik
Apa itu MUSIK (Yunani ”musike”) ? Berdasarkan kamus
webster: MUSIC is the art of sound or the meaningful
organization of sounds. Sound (suara) dihasilkan dari
getaran, baik udara maupun benda-benda padat. Ketika getaran itu
bersifat tidak teratur, maka suara itu adalah noise; ketika
getaran tersebut teratur, maka suara itu disebut tone atau nada.
Musik tergantung dari nada, tidak termasuk noise (seperti
bunyi simbal, tabrakan, piring pecah, dll). Getaran yang pelan akan
menghasilkan nada dan bunyi yang rendah (low), getaran yang cepat
akan menghasilkan suara yang lebih tinggi (high). Pada
prakteknya suara musik berkisar antara 40-4000 getaran per
detik(hertz). Angka yang eksak (frekuensi) dari getaran akan
menghasilkan bunyi yang sering disebut pitch. Pitch
digunakan sebagai standar tinggi rendah dari sebuah tone atau nada.
Musik melibatkan interaksi dari tiga unsur penting yaitu:
- Rhythm: perubahan teratur antara panjang dan pendek, aksen dan non aksen suara musik. Rhythm dapat dihasilkan oleh segala macam bunyi yang teratur, tapi sekarang dikhususkan pada alat-alat musik yang menghasilkan pola-pola rhythm seperti drum.
- Melody: hasil dari bunyi bermacam-macam pitch.
- Harmony: hasil dari beberapa pitch yang berbeda yang dibunyikan secara simultan.
Piano adalah salah satu alat yang sering digunakan untuk
memvisualisasikan pelajaran musik. Jarak antara dua tuts putih adalah
whole-tone atau satu nada, kecuali E-F dan B-C', dua bagian
itu berjarak semitone atau halftone atau setengah nada.
Setiap semitone mempunyai perbedaan frekuensi sekitar
1.059463hz. Tuts hitam memisahkan dua tuts putih, jarak tuts putih ke
tuts hitam, dalam hal ini C-C#; D-Eb; F-F#;G-G#;A-A#, adalah
semitone. semitone + semitone = wholetone.
Antara C ke C' ada 11 tuts (baik hitam maupun putih). Satu octaf
(one octave) adalah jarak terdekat antara dua nada yang sama
tapi berbeda pitch, yang dipisahkan oleh 12 semitones
atau bisa juga dibilang 11 tuts. Misalnya C ke C' atau E ke E', dan
seterusnya. Jika disebutkan dua octav maka pengertiannya sama,
hanya saja dibedakan oleh (12x2) semitones atau 24 semitones,
begitu dengan tiga octav dan seterusnya.
Nada
Nada adalah getaran bunyi yang teratur pada setiap detik. Nada hanya
dapat kita dengar. Not adalah simbol nada yang dapat kita lihat.
Sifat-sifat nada
a.
Tinggi rendah ( ditentukan oleh letak not pada sangkar nada )
b.
Panjang pendek ( ditentukan oleh nilai not )
c.
Keras lunak ( ditentukan oleh tanda dinamik )
d. Warna nada ( dipengaruhi oleh kontraksi alat musik )
Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau
tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif
tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala
antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam
tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah
tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik.
Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam
karya tersebut. Nada dalam teori musik diatonis barat
diidentifikasikan menjadi 12 nada yang masing-masing diberi nama
yaitu nada C,D,E,F,G,A dan B. Serta nada-nada kromatis yaitu Cis/Des,
Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.
Ritme
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian
kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan
dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu
ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian
tekanan (dan pembedaan durasi).
Melodi
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat
dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan
bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian
nada tertinggi dalam akord-akord tersebut). Melodi terbentuk dari
sebuah rangkaian nada secara horisontal. Unit terkecil dari melodi
adalah Motif. Motif adalah tiga nada atau lebih yang
memiliki maksud atau makna musikal. Gabungan dari Motif adalah
Semi Frase, dan gabungan dari Semi Frase adalah Frase
(Kalimat). Sebuah Melodi yang paling umum biasanya terdiri dari dua
Semi Frase yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab
(Konsekuen).
Harmoni
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih
nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni
juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan
(seperti dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau
lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.
Accidentals adalah tanda untuk menaikkan atau menurunkan nada
sebanyak setengah langkah. Misalnya, nada A, dinaikkan setengah
langkah jadi A#, jika nada A diturunkan setengah jadi Ab. Secara
gampangnya, not yang # (sharp) atau b (flat), adalah
not warna hitam pada tuts piano. Not C misalnya, di piano
tutsnya putih, ketika dinaikkan setengah langkah menjadi C#, tuts
yang ditekan adalah tuts hitam pas di sebelah kanan not C, bukan lagi
tuts putih C tersebut.
Jika tanda accidentals berada pada awal notasi, maka tanda
accidentals tersebut berlaku sampai seterusnya kecuali ada tanda
pugar atau tanda ganti kunci. Jika tanda accidentals tersebut
berada bukan di depan notasi, maka tanda tersebut hanya berlaku
selama satu birama. Hal ini berlaku untuk tanda sharp (kres),
flat (mol) dan natural (pugar).
Mengenal Notasi Balok
Not adalah simbol dalam musik untuk suara dengan pitch
tertentu. Not-not ini bila dirangkai dapat membentuk sebuah lagu.
Biasanya untuk menuliskan sebuah lagu, digunakan dua macam cara
penulisan not yaitu dengan menggunakan not balok (bulatan-bulatan
yang tersusun dalam garis paranada) dan not angka (dengan menggunakan
angka). Pertama kali yang perlu diperhatikan dalam membaca not adalah
kuncinya (clef). Kunci terletak di paling kiri garis paranada.
Kunci yang paling sering digunakan adalah kunci G dan kunci F. Pada
kunci G, letak nada G adalah garis paranada yang dilewati lengkungan
spiral kunci G. Sedangkan pada kunci F, letak nada F adalah garis
paranada yang berada di antara dua titik kunci F. Selanjutnya setiap
naik 1 (memotong garis, kemudian di antara garis, dst), nada akan
bertambah tinggi 1. Urutan nadanya adalah sebagai berikut:
C-D-E-F-G-A-B-C’ (terus berulang) Bila sudah tidak ada garis lagi
di bawah atau di atas, dibuatlah garis bantu.
Di depan setiap not, terkadang ditambahkan simbol b (flat/mol)
dan # (sharp/kres). {b} akan menurunkan nada di sebelah
kanannya sebanyak 1/2 nada. Sedangkan {#} akan menaikkan nada di
sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Untuk mengembalikan nada yang
telah turun/ naik dapat ditambahkan simbol (natural). Jika
sebuah nada diturunkan setengah, misalnya A, di sebelah kanan A akan
ditambahkan simbol b. Sehingga namanya berubah dari A menjadi Ab yang
dibaca As. Sebaliknya jika nada dinaikkan setengah, misalnya C, di
sebelah kanan C akan ditambahkan simbol # menjadi C# yang dibaca Cis.
Berikut urutan nada beserta kromatiknya (dari nada paling
rendah-tinggi): C – C# (Cis)/ Db (Des) – D – D# (Dis)/ Eb (Es)
– E – F – F# (Fis)/ Gb (Ges) – G – G# (Gis)/ Ab (As) – A
– Ab (Ais)/ Bb (Bes) – B. Bila diamati, di antara C-D, D-E, F-G,
dan G-A nadanya ada dua buah yang dibatasi tanda “/”. Nada-nada
tersebut adalah nada enharmonis. Maksudnya adalah nada
tersebut mempunyai nama yang berbeda tetapi berbunyi sama.
Not balok ditulis di atas sekumpulan 5 garis dan 4 spasi, dalam
istilah musik biasa disebut staff, seperti gambar ini :
Jadi garis pertama adalah garis paling bawah, dan garis kelima adalah
garis paling atas. Di dalam staff ini nantinya akan ditaruh
notasi dan tanda diam. Di setiap awal staff selalu ditulis
yang disebut dengan clef. Clef di kurikulum sekolah
biasa disebut dengan "tanda kunci". Lazimnya di pelajaran
sekolah dikenal kunci/clef G, F, dan C, tapi yang umum dipakai
adalah kunci G dan kunci F. Banyak juga yang bilang kalau Kunci G
biasa disebut "Treble", kunci F disebut "Bass",
dan kunci C disebut "Tenor".
Kunci G/Treble :
Kunci
G yaitu kunci diskan (tinggi) artinya lagu-lagu yang dimainkan dengan
alat musik bernada tinggi mis, biola, organ, hobo, clarinet, trompet
dll. Untuk suara manusia pada laki-laki disebut suara tenor dan pada
wanita disebut suara sopran
Kunci F/Bass
:
Kunci
F yaitu kunci baskan (rendah) artinya lagu-lagu yang dimainkan
berjenis suara rendah mis, gitar bass, kontra bass dll. Untuk suara
manusia pada laki-laki disebut suara bass dan pada wanita disebut
suara alto
Di partitur piano, dipakai gabungan treble dan bass,
biasa disebut grand staff. Di partitur organ kadang-kadang
ditambahkan bass dibawahnya lagi. Salah kaprah yang sering terjadi
adalah dengan menyebutkan treble untuk tangan kanan, dan bass
untuk tangan kiri. Di partitur piano dipakai gabungan treble
dan bass yang biasa disebut grand staff, seperti gambar
dibawah ini:
Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi
balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu
(ritme) digambarkan secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk
paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika,
dan sebagainya. Penamaan notasi menggunakan alfabet, mulai dari huruf
A sampai G lalu kembali ke A. Tangga nada dasar adalah tangga nada C.
Jika dituliskan di staff jadi seperti ini :
Bisa dilihat di atas, dari C sampai G, kemudian ke A. Letak notasi
ini adalah mutlak, tidak bisa diubah. Misal not G jika dituliskan di
staff treble letaknya di garis kedua.
Jika dituliskan di grand staff, kira-kira seperti ini :
Dari gambar diatas, nada C yang ditengah itu dan E yg paling kiri
seakan-akan berada di luar staff. Untuk penulisan di
atas/bawah staff digunakan garis bantu atau leger line.
Penggunaan garis bantu ini bisa 3-5 garis di atas/bawah staff,
tergantung komposisi lagunya. Notasi musik adalah sistem penulisan
karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun
kadang istilah nada dan not saling dipertukarkan penggunaannya).
Tulisan musik biasa disebut partitur.
Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan
pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan
ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal
sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal.
Notasi Gregorian awal notasi balok. Notasi Gregorian,
ditemukan oleh Paus Agung Gregori pada tahun 590, adalah awal
penulisan musik dengan balok not. Namun Notasi Gregorian belum
ada panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih
dengan balok not yang 4 baris.
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali untuk musik
dibandingkan Notasi Gregorian. Unsur-unsur notasi balok. Interval not
antarspasi (atau antargaris) adalah terts, sedangkan interval
antara garis dan spasi adalah sekunde.Dalam notasi balok,
sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai dasar. Bersama dengan
keterangan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang
digunakan, not ditempatkan pada paranada dan dibaca dari kiri ke
kanan. Durasi nada dilambangkan dengan nilai not yang berbeda-beda,
sedangkan tinggi nada dilambangkan dalam posisi not secara vertikal
pada paranada. Interval dua not yang dipisahkan satu garis paranada
(yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) Tanda kunci pada awal
paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi
pada paranada tersebut. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar
jangkauan kelima garis paranada dapat digambarkan dengan menggunakan
garis bantu yang diletakkan di atas atau di bawah paranada.
Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan
dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya.
Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang
gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya.
Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala
(Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa
lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).
Tangga Nada
Tangga nada adalah serangkaian nada yang naik turun serta mempunyai
pola jarak tertentu. Tangga nada yang mempunyai pola jarak satu laras
(tone) dan setengah laras (semi tone) disebut tangga
nada diatonis. Tangga nada diatonis ada dua macam :
- Tangga nada diatonis mayor, tangga nada yang mempunyai pola jarak 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½
Nada c ke d berjarak 1
Nada d ke e berjarak 1
Nada e ke f berjarak ½
Nada f ke g berjarak 1
Nada g ke a berjarak 1
Nada a ke b berjarak 1
Nada b ke c berjarak ½
- Tangga nada diatonis minor, tangga nada yang mempunyai pola jarak 1 – ½ - 1 – 1 – ½ - 1 – 1
Nada a ke b berjarak 1
Nada b ke c berjarak ½
Nada c ke d berjarak 1
Nada d ke e berjarak 1
Nada e ke f berjarak ½
Nada f ke g berjarak 1
Nada g ke a berjarak 1
Not penuh, Not Setengah, Not Seperempat
Sebuah not Penuh dapat diubah menjadi beberapa macam not. Tambahkan
sebuah tangkai pada not penuh maka akan menjadi not setengah . Isikan
not penuh dan tambahkan sebuah tangkai, maka akan menjadi not
seperempat .Pada tanda kunci manapun bila not itu terletak di bawah
garis ketiga, maka tangkainya ditulis ke atas. Dan tangkainya ditulis
ke bawah apabila not itu di atas garis ke tiga. Khusus di garis
ketiga, tangkai not boleh ke atas atau ke bawah. Tangkai yang
dituliskan ke atas diletakkan pada sisi sebelah kanan not, sedangkan
tangkai yang dituliskan ke bawah diletakkan pada sisi sebelah kiri
not.
Titi Nada
Tinggi rendah suatu nada dalam lagu yang dihasilkan oleh suara alat
musik atau suara manusia., apakah not tersebut dimainkan/disuarakan
panjang ataukah pendek.
Garis paranada
Garis
Birama
Spasi Birama
Ruas Birama
Berdasarkan
Letak Not
- Not Garis : Not yang terletak di garis paranada
- Not Spasi : Not yang terletak di spasi paranada
Not Spasi
Not Garis
Garis Bantu dan spasi
Bantu
Garis Bantu Atas
Garis Bantu Bawah
Nama-Nama Not Di Garis dan Spasi
Pada setiap garis dan spasi di paranada mempunyai nama sebutan sesuai
dengan tanda kuncinya. Ada tujuh huruf pertama di dalam abjad yang
digunakan sebagai nama pada garis dan spasi bagi kedua tanda kunci,
yaitu: A – B – C – D – E – F – G. Empat not di dalam
spasi pada Tanda Kunci G (Treble) adalah: F A C E. Empat not di dalam
spasi pada Tanda Kunci F (Bass) adalah: A C E G. Lima Not di garis
pada Tanda Kunci G (Treble) adalah: E G B D F. Lima Not di garis pada
Tanda Kunci F (Bass) adalah: G B D F A
Notasi musik (not balok) bisa dipelajari jika kita ingin
mengembangkan permainan piano, gitar atau drum melalui buku pelajaran
musik. Jika kita sedang belajar memainkan alat musik atau sedang
bermain dalam ensambel musik maka pengetahuan akan not balok sangat
diperlukan. Not balok tidaklah serumit yang dibayangkan. Pelajaran
not balok meliputi Titi Nada, Tanda Kunci, Tanda Dynamik, Ritme,
Tangga Nada serta Istilah-istilah Musik.
Bila kita bisa memainkan salah satu alat musik, maka itu akan lebih
baik lagi karena akan menjadi modal untuk membaca & menulis not
balok sehingga benar-benar bisa dipraktekkan dalam memainkan alat
musik yang kita gunakan. Tapi bila kita tidak bisa memainkan salah
satu alat musik, misalnya cuma bisa menyanyi, itu juga bisa membantu
untuk mempraktekkan menulis dan membaca not balok.
Garis
Birama
Garis tegak lurus dalam garis paranada untuk membagi jumlah ketuk not
dan tanda istirahat yang sama banyaknya
Garis
Birama Tunggal
Garis Birama Ganda
Guna
garis birama ganda
- Sebagai penutup lagu
- Sebagai pertukaran kunci
- Sebagai tanda mengulang
- Sebagai tanda pertukaran tangga nada dasar
- Pemisah bagian-bagian dalam musik
Bentuk
dan Nilai Not
Bentuk
dan nilai not dapat dilihat lebih jelas pada tabel 1. dibawah ini.
Tabel 1. Bentuk dan Nilai
not.
Bentuk Not
|
Nilai Not
|
Nama Not
|
|
1
|
Not Penuh
|
|
½
|
Not Setengah
|
|
¼
|
Not Seperempat
|
|
1/8
|
Not Seperdelapan
|
|
1/16
|
Not Seperenambelas
|
|
1/32
|
Not Sepertiga puluh dua
|
Salah kaprah yang masih sering terjadi adalah mengidentikkan
not/tanda diam penuh = 4 ketuk, not 1/2 = 2 ketuk, not 1/4 = 1 ketuk,
dst. Padahal not 1/2 bisa menjadi 1 ketuk, begitu juga dengan not
1/8. Itu semua tergantung birama yang digunakan.
Tanda Diam
Selain notasi, juga ada tanda istirahat, yang kalau di notasi angka
ditulis dengan angka 0 (nol). Sama seperti notasi, penamaan tanda
diam juga dinamakan tanda diam penuh, setengah, seperempat dan
seterusnya
Tanda
diam penuh :
Tanda
diam setengah (1/2) :
Tanda
diam seperempat (1/4) :
Tanda
diam seperdelapan (1/8) :
Tanda
diam seperenambelas (1/16) :
Atau
lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Bentuk Tanda Istirahat (TI)
Bentuk TI
|
Nilai TI
|
Nama Tanda Istirahat (TI)
|
|
1
|
TI Penuh
|
|
1/2
|
TI Setengah
|
|
1/4
|
TI Seperempat
|
|
1/8
|
TI Seperdelapan
|
|
1/16
|
TI Seperenambelas
|
|
1/32
|
TI Sepertiga puluh dua
|
Tanda
Sukat
Pada setiap permulaan musik, dituliskan sebuah tanda sukat (Time
Signature). Tanda sukat ini terdiri dari dua angka yang disusun
ke bawah seperti angka pecahan:
Angka
yang di atas (pembilang) menunjukkan jumlah ketukan di dalam satu
birama.
Angka
2 menunjukkan ada dua ketukan pada setiap birama.
Angka
3 menunjukkan ada tiga ketukan pada setiap birama.
Angka
4 menunjukkan ada empat ketukan pada setiap birama.
Sedangkan
angka yang di bawah (penyebut) menerangkan jenis not yang memperoleh
satu ketukan.
Jadi
angka 4 berarti menunjukkan sebuah not seperempat memperoleh satu
ketukan.
Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di bagian atas tanda
birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di
bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini
menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan
kuat diikuti dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai
not seperempat.Garis birama merupakan pemisah antar birama.
Pada bagian awal paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa
garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar
418 Hz). Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula
kres pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut
dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan sebagai
nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan
bertangga nada D mayor atau B minor. Not pertama adalah not
seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring lembutnya suara)
mf (bahasa Italia, mezzo forte: agak nyaring). Dapat dilihat
bahwa not tersebut langsung diikuti garis birama walaupun tiga ketuk
dalam birama tersebut belum selesai. Dengan demikian, karya ini
dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan
ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (anacrusis).
Not kedua juga merupakan not seperempat dan bernada d1 yang jatuh
pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.Tanda legato
menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan
bahwa ketiga not tersebut harus dimainkan secara legato
(sambung-menyambung). Pada birama berikutnya terdapat not setengah
bernada a1 berdurasi dua ketukan.
Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi
nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus
dimainkan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato,
menandakan bahwa not tersebut harus dimainkan secara staccato
(terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya). Tanda diam
seperempat menandakan bahwa tidak ada nada yang dimainkan selama
(dalam hal ini) satu ketukan. Di bawah tiga birama terakhir terdapat
tanda decrescendo, menandakan bahwa pada ketiga birama
tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu dimainkan makin melembut
(dapat juga ditulis decresc. atau dim., diminuendo).
Angka
berbentuk bilangan pecahan pada baris pertama suatu lagu. Guna tanda
sukat adalah untuk menunjukkan banyaknya ketukan di dalam suatu
birama dan jenis not yang mendapat satu ketuk. Untuk tanda sukat 4/4
terkadang ditulis dengan simbol berbentuk huruf C, dan tanda sukat
2/2 kadang ditulis dengan simbol C.
Macam tanda sukat (tanda
mula)
4/4
artinya ada 4 ketuk tiap satu birama dan not 1/4
mendapat 1 ketuk
3/4
artinya ada 3 ketuk tiap satu birama dan not ¼ mendapat 1
ketuk
6/8
artinya ada 6 ketuk tiap satu birama dan not 1/8
mendapat 1 ketuk. dan lain-lain
Ruas Birama – THE MEASURE
Musik dibagi menjadi dalam ruas-ruas birama dengan menggunakan garis
birama (Bar Lines). Jarak antara dua buah garis birama disebut
dengan Ruas Birama.
Contoh ruas birama, bila suatu bagian-bagian musik berakhir, maka
digunakan Birama garis ganda.
Menghitung Not Ketukan
Ketukan
ialah : bilangan dan satuan yang dipakai untuk menunjukkan lamanya
not atau tanda istirahat dibunyikan.
Untuk
4/4 jumlah ketukan setiap not dapat dilihat
pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Jumlah Ketukan
Untuk Tanda Sukat 4/4
Nama not
|
Bentuk Not
|
Jumlah Ketukan
|
Not penuh
|
|
4
|
Not setengah
|
|
2
|
Not seperempat
|
|
1
|
Not seperdelapan
|
|
1/2
|
Not seperenambelas
|
|
1/4
|
Ketukan ini berlaku untuk
semua tanda sukat yang angka penyebutnya 4, mis 2/4,
3/4
Untuk
6/8 jumlah ketukan setiap not dapat dilihat
pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4. Jumlah Ketukan
Untuk Tanda Sukat 6/8
Nama not
|
Bentuk Not
|
Jumlah Ketukan
|
Not penuh
|
|
8
|
Not setengah
|
|
4
|
Not seperempat
|
|
2
|
Not seperdelapan
|
|
1
|
Not seperenambelas
|
|
1/2
|
Ketukan ini berlaku untuk
semua tanda sukat yang angka penyebutnya 8 mis 6/8,
3/8
Untuk
2/2 jumlah ketukan setiap not dapat dilihat
pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Jumlah Ketukan
Untuk Tanda Sukat 2/2
Nama not
|
Bentuk Not
|
Jumlah Ketukan
|
Not penuh
|
|
2
|
Not setengah
|
|
1
|
Not seperempat
|
|
1/2
|
Not seperdelapan
|
|
1/4
|
Not seperenambelas
|
|
1/8
|
Ketukan ini berlaku untuk
semua tanda sukat yang angka penyebutnya 2
Untuk
not tanda sukat 4/4, 6/8
dan 2/2 dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini.
Tabel 6. Jumlah Ketukan
Not Untuk Semua Tanda Sukat.
Nama Not
|
Bentuk Not
|
Tanda Sukat
|
||
TS 4/4
|
TS 6/8
|
TS 2/2
|
||
Penuh
|
|
4
|
8
|
2
|
1/2
|
|
2
|
4
|
1
|
1/4
|
|
1
|
2
|
1/2
|
1/8
|
|
1/2
|
1
|
1/4
|
1/16
|
|
1/4
|
1/2
|
1/8
|
1/32
|
|
1/8
|
1/4
|
1/16
|
Untuk
Tanda Istirahat (TI) /4, 6/8 dan 2/2
dapat dilihat pada tabel 7dibawah ini.
Tabel 7. Jumlah Ketukan
Tanda Istirahat Untuk Semua Tanda Sukat.
Nama TI
|
Bentuk TI
|
Tanda Sukat
|
||
TS 4/4
|
TS 6/8
|
TS 2/2
|
||
Penuh
|
|
4
|
8
|
2
|
1/2
|
|
2
|
4
|
1
|
1/4
|
|
1
|
2
|
1/2
|
1/8
|
|
1/2
|
1
|
1/4
|
1/16
|
|
1/4
|
1/2
|
1/8
|
1/32
|
|
1/8
|
1/4
|
1/16
|
Pemahaman Ketukan
Digambarkan seperti
garis lengkung yang bernilai 1 ketuk, 1 garis lengkung yang
dibagi-bagi
awal bunyi
akhir bunyi
Awal bunyi akhir bunyi
Misal not 1/16
memiliki 1/4 ketuk
Awal bunyi akhir suara
Ket : 4 not 1/16 memiliki 1/4
ketuk harus dimainkan dalam 1 ketuk, kemudian not berikutnya adalah 1
not 1/4 yang dimainkan dalam satu ketuk. Dalam
notasi angka penulisannya 1 2 3 4 5 dalam notasi balok bendera not
bisa digabung mis ♫♫
Tanda Titik
Tanda titik ditempatkan di belakang not balok. Nilai tanda titik
adalah setengah dari not di depannya. Bila not di depannya adalah not
penuh (1) = 4 ketuk, maka tanda titik bernilai setengah (½) = 2
ketuk, dan seterusnya.
Nada Dasar
Tangga
nada diatonis mayor yaitu ; serangkaian nada yang berbunyi dengan
urutan do sampai do’ dengan interval setiap nada dalam
pola 1-1-1/2-1-1-1-1/2
1 2 3 4 5 6 7 1’
do re mi fa sol la si do’
ket :
mi dan fa kemudian si dan do’ jaraknya 1/2
dan yang lain jaraknya 1, rangkaian nada dari do sampai do’
disebut 1 oktaf
nada
do dalam setiap tangga nada diatonis mis, C=do, G=do, E=do dan
seterusnya, digunakan agar semua nada yang ada dalam sebuah lagu
tidak menjadi tinggi atau terlalu rendah ketika dibawakan oleh
penyanyi.
Penulisan
tangga nada diatonis (nada netral) seperti berikut ;
Tanda Kromatik
Tanda
kromatik yaitu ; tangga nada yang setiap nadanya berjarak 1/2
nada. Tanda kromatik terdiri dari;
- Tanda kruis
- Tanda mol
- Tanda pugar (natural)
Tanda Kruis adalah tanda untuk menaikkan not sebanyak 1/2
nada lebih tinggi, pada sebuah not balok diberi tanda kres (#} maka
not tersebut naik 1/2 nada dan namanya berubah
dengan akhiran ‘is.
C# D# E#
F# G# A# B#
C D E F G A B C’
do re mi fa sol la si
do’
ket :
not E# (Eis) sama dengan not F (Fa) dan not B# (Bis) letaknya sama
dengan not C dikarenakan jarak interval naiknya adalah 1/2
nada sesuai dengan pola interval nada diatonis. Pada notasi balok
digambarkan seperti :
Tanda Mol (b) adalah tanda untuk menurunkan not sebanyak 1/2
nada lebih rendah, pada sebuah not balok diberi tanda (b) maka not
tersebut turun 1/2 nada dan namanya berubah
dengan akhiran ‘es
Db Eb Fb Gb
Ab Bb Cb
C D E F G A B C’
do re mi fa sol la si
do’
ket ;
not Fes sama dengan not E (mi) dan not Cb letaknya sama dengan not B
dikarenakan karena jarak interval mundurnya adalah 1/2
nada sesuai dengan pola interval nada diatonis. Pada notasi balok
digambarkan seperti :
Tanda pugar (natural) dengan symbol : adalah tanda untuk
mengembalikan not yang telah diberi tanda kromatis menjadi not
semula. Pada notasi balok digambarkan seperti :
ket :
tanda # pada not F menjadi Fis, pabila not selanjutnya diberi tanda
pugar maka Fis kembali ke F
Not-not
kromatis yaitu : not-not yang tinggi nadanya sama dan biasa disebut
En harmonis : Cis = Des, Dis = Es, Fis = Ges, Gis = As dan Ais = Bes.
C#
D# F# G# A#
Db Eb Fb Gb
Ab Bb Cb
C D E F G A B C’
do re mi fa sol la si
do’
N
A,
a# (Bb), b, c, c# (Db), d, d# (eb), e, f , f# , (Gb) , g , g# ,
(ab), a
Tanda kromatik pada Tuts
dapat dilihat dari gambar berikut :
Db Eb Gb As Bb
C# D# F# G# A#
C D E F G A B C
C#
dan Db; D# dan Eb; F# dan Gb; G# dan Ab; A# dan Bb disebut
enharmonis, artinya beda tanda dan huruf tapi bunyi sama. D# dan A#
tidak dipakai dan digantikan dengan Eb dan Bb, sedangkan not atau
huruf yang lainnya tetap menggunakan tanda #.
Pada
notasi angka tanda kromatis ditulis sebagai berikut :
- do (1) menjadi di
- re (2) menjadi ri
- fa (4) menjadi fi
- sol (5) menjadi sel
- la (6) menjadi le
Tangga nada diatonis minor yaitu ; serangkaian nada yang berbunyi
dengan urutan do sampai do’ dengan interval setiap nada dengan pola
1-1/2-1-1-1/2-1-1
1 2 3 4 5 6 7 1’
do re mi fa sol la si do’
dari
tangga nada mayor bisa didapatkan nada awal dari tangga nada minor
dengan cara nada urutan ke 6 atau 41/2 nada
dari do. Pengurutan tangga nada yang dimaksud adalah sebagai berikut
:
1 2 3 4 5 6 7 1’
do re mi fa sol la si do’
C D E
F G A
B C’
Ket :
nada ke enam atau 41/2 nada berada pada nada A,
dengan demikian nada A menjadi nada awal tangga nada minor (Aminor)
(Am).
6 7 1 2 3 4 5 6’
la si do re mi fa sol la’
Am B C
D E Fm G A
Dari
uraian diatas maka akan di dapatkan hasil sebagai berikut :
- C dimulai dari Am
- A dimulai dari F#m
- D dimulai dari Bm
- B dimulai dari G#m
- G dimulai dari Em
- E dimulai dari C#m
- F dimulai dari Dm
Tangga nada Pentatonis
Tangga
nada pentatonis adalah : susunan 5 buah nada yang mempunyai jarak
tertentu tanpa semitone dan semitone. Tampa semitone artinya, tidak
memakai jarak 1/2 laras melainkan 1 laras atau
lebih, misalnya pada musik gamelan (slendro) Semitone artinya,
terdapat jarak 1/2 laras, misalnya pada musik
pelog dalam musik gamelan jawa.
Berbagai macam nada dasar
dalam tangga nada diatonis mayor dan minor.
Untuk tangga nada cruis (#), diawali tangga nada tanpa tanda nada
cruis. Susunan ini dapat dicari dengan cara 31/2
nada atau hitungan nada ke 5.
C D E F G A B C’
Jadi untuk 1(#) cruis
dimulai dari G=do. Dalam notasi balok digambarkan sebagai berikut :
G mayor
D mayor
A mayor
E mayor
B mayor
F# mayor
Untuk
tangga nada dasar mol (b), diawali tanpa tangga nada mol. Susunan ini
dapat dicari dengan cara 21/2 nada atau
hitungan nada ke 4.
C D E F G A B C’
Jadi untuk 1 mol (b)
dimulai dari F=do. Dalam notasi balok digambarkan sebagai berikut :
F mayor
Bb mayor
Eb mayor
Ab mayor
Db mayor
Gb mayor
Sebuah nada atau chord hanya bisa menjadi kruis (#) jika berjarak 1
interval dengan nada di atasnya. Jika hanya ½, maka otomatis
berpindah menjadi nada di atasnya. Misal: Nada/Chord E, jika
dinaikkan(transpose) ½ interval otomatis menjadi F, bukan E#.
Sebaliknya sebuah nada atau chord hanya bisa menjadi (b) jika
berjarak 1 interval dengan nada dibawahnya. Jika hanya ½ interval
otomatis menjadi nada dibawahnya. Misal : Nada/Chord C jika di
turunkan ½ interval otomatis menjadi B, bukan Cb.
KEYBOARD/PIANO/PIANIKA/ORGEN
Untuk memudahkan belajar keyboard/piano/pianika/orgen, terlebih
dahulu memahami tuts keyboard/piano/organ, Tiga buah tuts putih yang
ada diantara tuts hitam bersusun 2, terdiri dari nada-nada C,D dan E.
Empat buah tuts putih yang ada diantara tuts hitam bersusun 3,
terdiri dari nada-nada F, G, A dan B. Tuts hitam pada keyboard
merupakan kumpulan nada khromatik yang terdiri dari :
C#
(Cis) atau D♪ (Des) tuts hitam diantara C dan D
D#
(Dis) atau E♪ (Es) tuts hitam diantara D dan E
F#
(Fis) atau G♪ (Ges) tuts hitam diantara F dan G
G#
(Gis) atau A♪ (As) tuts hitam diantara G dan A
A#
(Ais) atau B♪ (Bes) tuts hitam diantara A dan B
Notasi juga bisa ditambahkan titik untuk menambah durasinya setengah.
Jadi misalnya not 1/4 dihitung satu ketuk ditambah titik =>
menghitung durasinya 1 + (1/2*1) = 1 1/2. Kalau dibuat rumus
matematika not bertitik = n + 1/2n. Berarti kalau misal not 1/2
dihitung sebagai 2 ketuk, jika ditambah titik menjadi => 2 + (1/2
* 2) = 3 ketuk. Di not 1/8 ada benderanya, jika bendera dihilangkan
akan menjadi not 1/4. Gambar tuts piano seperti berikut :
Seperti di staff yang letak notnya mutlak, begitu juga dengan di
piano, letak notnya mutlak, seperti ini :
Posisi nada-nada tidak berubah, begitu juga yang lainnya.Karena
letaknya mutlak, jadi bisa disimpulkan hubungan keyboard dan staff
menjadi seperti ini :
Durasi Not
Jika dilihat staff di atas bisa dilihat di situ ada not . Not
tersebut disebut not penuh (1). Setelah not penuh ada not setengah
(1/2), not seperempat (1/4), not seperdelapan (1/8) dan seterusnya
sampai 1/64. Kalau digambarkan akan jadi seperti ini :
not penuh :
not
1/2 :
not
1/4 :
not
1/8 :
dibuat
diagram menjadi :
Untuk
2 not sejenis bila berurutan dapat digabungkan penulisannya. Misal
ada 2 not 1/8 berurutan dapat ditulis .
= .
Notasi juga bisa ditambahkan titik untuk menambah durasinya setengah.
Jadi misalnya not 1/4 dihitung satu ketuk ditambah titik =>
menghitung durasinya 1 + (1/2*1) = 1 1/2. Kalau dibuat rumus
matematika not bertitik = n + 1/2n. Berarti kalau misal not 1/2
dihitung sebagai 2 ketuk, jika ditambah titik menjadi => 2 + (1/2
* 2) = 3 ketuk. Di not 1/8 ada benderanya, jika bendera dihilangkan
akan menjadi not 1/4.
Notasi
Chord
Accord merupakan susunan nada yang terdiri dari 3 nada/lebih yang
dimainkan serentak. Accord trinada yang lebih dikenal terbentuk jika
diatas suatu nada dituliskan nada terts dan nada kwintnya.
Pada notasi balok gambarannya seperti berikut :
Ket :C
ke E adalah interval terts (nada ke 3). C ke G adalah interval
kwint (nada ke 5)
Trinada 1 disebut tonika
Trinada 2 disebut supertonika
Trinada 3 disebut median
Trinada 4 disebut dominant
Trinada 5 disebut submedian
Trinada 6 disebut leding not.
Catur nada merupakan susunan accord yang terdiri dari 4 nada,
kemudian trinada besar terdiri dari interval tert besar dan kwint
murni, trinada kecil terdiri dari interval tert kecil dan kwint
murni. Kemudian ada yang disebut trinada kurang berpola yaitu
interval tert kecil dan kwint kurang. Diantara trinada yang
disebutkan diatas yang menjadi trinada pokok adalah, tonika, dominant
dan sub median dan yang lain merupakan accord bantu.
Semua accord dapat dibuat variasinya atau dikenal balikan
nada, pada trinada dapat dibuat 2 kali balikan saja. Sebagai contoh :
E-G-C
(3-5-1) C-E-G (1-3-5)
Nada
dasar diganti dengan oktaf atasnya, sedangkan nada tert dan kwintnya
tidak berubah
Dalam musik nada pembentuk accord major dasar adalah do, mi
dan sol, contohnya pada gitar kita mainkan kunci C major: nada 1(do)
pada kunci C di gitar ada pada senar 5 fret 3 nada 3(mi) pada kunci C
ada pada senar 4 fret 2 dan nada 5(sol). ada pada senar 2 fret 1,
bila diaplikasikan ke kunci balok maka tetap saja yang dipakai adalah
1,3,5 walau jadinya seperti ini 1,5,3,1,5.
E————-
B——–1—-
G————-
D—–2——-
A—3———
E————-
Macam-Macam Akord
Akord itu banyak macamnya. Antara lain akord mayor, akord
minor, akord dominan septim, akord diminished,
akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord suspended
dan masih banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam
suatu lagu yang sederhana adalah akord mayor, akord minor
dan akord dominan septim. Akord lainnya digunakan untuk
memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang
berbeda akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu
lagu.
Akord Mayor
Chord yang dibentuk dari 3 buah nada yang susunannya adalah
nada-nada diatonis. Susunan trinadanya dapat dilihat pada tabel 8
berikut :
Chord Mayor
|
Susunan Nada
|
Keterangan
|
C
|
C-E-G
|
Susunan nada dihitung nada 1,3 dan 5 dimulai dari
C mayor
|
D
|
D-F#-A
|
Susunan nada dihitung nada 1,3 dan 5 dimulai dari
D mayor
|
E
|
E-G#-B
|
dan seterusnya….
|
F
|
F-A-C
|
|
G
|
G-B-D
|
|
A
|
A-C#-E
|
|
B
|
B-D#-F#
|
|
Akord mayor adalah akord yang interval antara nadanya 2 - 1 ½
Contoh akord mayor :
*
Cb (Cb-Eb-Gb) = B
*
C (C-E-G)
*
C# (C#-E#-G#) = Db (Db-F-Ab)
*
D (D-F-A)
*
D# (D#-F#-A#) = Eb (Eb-Gb-Bb)
*
E (E-G-B) = Fb
*
E# (E#-G#-B#) = F (Fb-Ab-Cb)
*
F (F-A-C)
*
F# (F#-A#-C#) = Gb (Gb-Bb-Db)
*
G (G-B-D)
*
G# (G#-B#-D#) = As mayor (Ab-C-Eb)
*
A (A-C#-E)
*
A# (A#-D-E#) = Bb (Bb-D-F)
*
B (B-D#-F#) = Cb
* B# (B#-E-G) = C
Akord di atas adalah akord dasar. Akord tersebut bisa dibalik-balik
urutannya (disebut balikan pertama dan balikan kedua). Misalnya: C on
E(C/E). Ini berarti kita harus memainkan akord dengan urutan E-G-C'
bukan C-E-G. C on E adalah balikan pertama dari akord dasar C.
Balikan keduanya adalah C on G(C/G) yaitu G-E'-C'.
Tabel
9. Chord Mayor Terhadap Nada Dasar
Nada dasar
|
do
|
re
|
mi
|
fa
|
sol
|
la
|
si
|
do’
|
C (natural)
|
c
|
d
|
e
|
f
|
g
|
a
|
b
|
C’
|
F (1 mol)
|
f
|
g
|
a
|
Bb
|
c
|
d
|
e
|
F’
|
G (1 kres)
|
g
|
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
F#
|
G’
|
Bb (2 mol)
|
Bb
|
c
|
d
|
Eb
|
f
|
g
|
a
|
Bb’
|
D (2 kres)
|
d
|
e
|
F#
|
g
|
a
|
b
|
C#
|
D’
|
Eb (3 mol)
|
Eb
|
f
|
g
|
Ab
|
Bb
|
c
|
d
|
Eb’
|
A (3 kres)
|
a
|
b
|
C#
|
d
|
e
|
F#
|
G#
|
A’
|
Ab (4 mol)
|
Ab
|
Bb
|
c
|
Db
|
Eb
|
f
|
g
|
Ab’
|
E (4 kres)
|
e
|
F#
|
G#
|
a
|
b
|
C#
|
D#
|
E’
|
TIDAK
ADA SEORANG VOKALIS PUN YANG DAPAT MENGKLAIM BAHWA SUARANYA ADALAH
YANG TERBAIK. PENYANYI YANG BAIK ADALAH PENYANYI YANG DAPAT MENEMUKAN
LAGU YANG PALING TEPAT UNTUK KARAKTER VOKALNYA
Akord
Minor
Chord
yang dibentuk bila susunan nada kedua chord mayor diturunkan 1/2
nada. Susunan trinadanya dapat dilihat pada tabel 10 berikut :
Chord Minor
|
Susunan Nada
|
Keterangan
|
C
|
C-Eb-G
|
Nada kedua diturunkan setengah nada, dari E
menjadi Es
|
D
|
D-F-A
|
Nada kedua diturunkan setengah nada, dari F#
menjadi F
|
E
|
E-G-B
|
dan seterusnya…
|
F
|
F-Ab-C
|
|
G
|
G-Bb-D
|
|
A
|
A-C-E
|
|
B
|
B-D-F#
|
|
Akord minor adalah akord yang interval antara nadanya 1 1/2 -
2. Apabila anda sudah tahu suatu akord mayor misalnya; C mayor
maka bisa diketahui pula akord minornya (C minor) yaitu dengan cara
menurunkan nada yang ada ditengah sebanyak setengah interval.
Sehingga didapat akord C minor adalah C-Es (E diturunkan setengah
menjadi Es)-G.
Tabel 11. Chord Minor Terhadap Nada Dasar
Nada dasar
|
I
|
ii
|
iii
|
IV
|
V
|
vi
|
vii-5
|
C
|
C
|
Dm
|
Em
|
F
|
G
|
Am
|
Bm-5
|
F
|
F
|
G
|
Am
|
Bb
|
C
|
Dm
|
Em-5
|
G
|
G
|
Am
|
Bm
|
C
|
D
|
Em
|
F#-5
|
Bb
|
Bb
|
Cm
|
Dm
|
Eb
|
F
|
Gm
|
Am-5
|
D
|
D
|
Em
|
F#m
|
G
|
A
|
Bm
|
C#m-5
|
Eb
|
Eb
|
Fm
|
Gm
|
Ab
|
Bb
|
Cm
|
Dm-5
|
A
|
A
|
Bm
|
C#m
|
D
|
E
|
F#m
|
G#m-5
|
Ab
|
Ab
|
Bbm
|
Cm
|
Db
|
Eb
|
Fm
|
Gm-5
|
E
|
E
|
F#m
|
G#m
|
A
|
B
|
C#m
|
D#m-5
|
Akord Dominan Seventh
Chord
7 dibentuk dari susunan chord mayor ditambah dengan satu nada lagi
yaitu nada ke 6 yang dinaikkan 1/2 nada yang
tersusun 4 nada yakni do-mi-sol-le. Susunan dominantnya dapat
dilihat pada tabel 12 berikut :
Chord Minor
|
Susunan Nada
|
Keterangan
|
C7
|
C-E-G-A#
|
Ditambah nada ke 6 dan dinaikkan 1/2
nada dari A menjadi A#
|
D7
|
D-F#-A-C
|
Ditambah nada ke 6 dan dinaikkan 1/2
nada dari As menjadi A
|
E7
|
E-G#-B-D
|
dan seterusnya….
|
F7
|
F-A-C-D#
|
|
G7
|
G-B-D-F
|
|
A7
|
A-C#-E-G
|
|
B7
|
B-D#-F#-A
|
|
Akord Dominan Seventh adalah akord mayor yang ditambahi nada
ketujuh dari nada dasar. Contoh: C7 terdiri atas C-E-G-Bb
Akord Augmented (tanda +)
Chord
Augment dibentuk dari hubungan chord dalam
tonic-dominant-subdominant.
F C G7
(subdominant)
(tonic) (dominant)
C D E F G A B C’
C# D#
F# G# A#
Db
Eb Gb Ab Bb
Ket :
tonic (F ke C) dapat dicari dengan cara 21/2
nada dari chord tertentu, kemudian dominantnya (C-G) dapat dicari
dengan cara 31/2 nada dari chord tertentu.
Akord augmented adalah akord yang interval antara nadanya 2 -
2.
Augmented (+5 atau +)
Nada kelima dinaikkan ½ (menjadi 5 )
Akord Diminished
Akord diminished adalah akord yang interval antar nadanya
adalah 1 1/2 - 1 1/2. - Diminished tujuh
(dim7), terdiri dari nada 1 , 3 , 4 , 6 , untuk mempersingkat kita
tulis (dim)
Suspended (sus 4)
Terdiri dari nada pertama (do), nada keempat (fa), dan nada kelima
(sol).
Enam ( 6 )
Menambahkan nada keenam ( la ) pada suatu chord.
Mayor tujuh (M7)
Menambahkan nada ke tujuh ( si ) pada suatu chord.
Sembilan (9)
Menambahkan nada kesembilan (re’) pada suatu chord.
Sebelas (11)
Menambahkan nada kesebelas (fa’), kesembilan (re’), dan dominant
tujuh ( 7 ) dan menghapus nada ketiga dan kelima.
Modulasi
Minuet
klasik C mayor dapat bermodulasi (pertangga nadaan berubah) ke G
mayor pada pertengahan lagu, kemudian bermodulasi kembali ke C mayor
sebelum lagu selesai. Sebuah sonata mungkin bermodulasi beberapa
kali. Disini penulis menyimpulkan permodulasian setiap chord untuk
mol dan cruis
Untuk
mol susunan chord modulasinya adalah sebagai berikut ;
C
mayor – A mayor – D mayor
F
mayor – D mayor – G mayor
Bb
mayor – G mayor – C mayor
Eb
mayor – C mayor – F mayor
Ab
mayor – F mayor – Bb mayor
Db
mayor – Bb mayor – Eb mayor
Gb
mayor – Eb mayor – Ab mayor
Untuk kruis susunan chord
modulasinya adalah sebagai berikut :
G
mayor – E mayor – A mayor
D#
mayor – B mayor – E mayor
A#
mayor- F mayor - Bb mayor
E#
mayor – C mayor – F mayor
B#
mayor – G mayor – C mayor
F#
mayor – D mayor – G mayor
Tanda Dinamik
Tanda
dinamik adalah ; keras lembutnya lagu dibunyikan atau dinyanyikan
untuk menyentuh hati pendengarnya. Tanda dinamik dibagi atas 3 macam
:
- Dinamik lembut
- p = piano
- p.p = pianissimo
- Dinamik sedang
- mp (mezzo piano) = sedang lembutnya
- mf (mezzo forte) = sedang kerasnya
- Dinamik keras
- f (forte) = keras
- ff (fortesimo) = sangat keras
Istilah
dinamik yang lain :
- sf (sforzato/sforzando) = tiba-tiba keras
- fp (forte piano) = mula-mula keras dan lembut kembali
- pf (piano forte) = mula-mula lembut dan segera keras kembali
- dim. (diminuendo) = jadi lebih lembut
- SFf (sforzatoforte) = tiba-tiba keras
- mor (morendo) = makin hilang berangsur-angsur
- perd (perferndosi) = makin melembut dan mulai hilang
- smor (smorzato) = sedikit demi sedikit menghilang
- quasipiano = seakan-akan tidak berbunyi
- decres/decrescendo = makin lama makin lembut
- cresc/crescendo = makin lama makin keras
- mezzodivoce = mengeras kemudian lembut kembali
- focoforte = sedikit keras
- tenuto (q) = bermain dengan menahan nada sepenuh nilainya
- Busur legato = bermain dengan nada bersambung
16) staccato (q) = bermain dengan putus-putus tajam
17) trill = perubahan not yang terjadi dengan cepat, biasanya dari
satu not ke not lain diatasnya
18) glissando = permainan yang meluncur atau licin (mis pada harpa
dan piano) dari satu not ke not yang lain, menyentuh seluruh not yang
berada diantaranya.
19) not hiasan = not dekoratif, biasanya dimainkan sangat cepat,
diselipkan sehingga aliran ritme tidak mengganggu. Ditulis lebih
kecil daripada not utamanya
Tanda Tempo
Tanda tempo adalah : kecepatan sebuah lagu dinyanyikan atau
dimainkan
- Tempo lambat sekali
- Grave = lambat penuh hikmat
- Largo = lambat tapi luas
- Tempo lambat
- Adagio = lambat dengan perasaan
- Lento = lambat mantap dan haru
- Tempo sedang
- Andante = sedang seperti orang berjalan
- Moderato = sedang
- Tempo cepat
- Allegro = cepat
- Tempo cepat sekali
- Presto = cepat sekali (tergesa-gesa)
Istilah
tempo yang lain tempo yang didapat dengan cara menambah kata ‘issmo’
(sangat), Ino (etto = agak) yang semuanya terletak dibelakang
tempo pokoknya.
- Largo + etto (largetto) = agak lambat
- Allegro + etto (allegretto) = agak cepat
- Andante + ino (andentio) = agak sedang
- Presto + issimo (prestisimo) = sangat cepat sekali
Tempo
gabungan
Tempo
yang menggabungkan tempo pokok, tempo tambahan, ekspresi secara
kombinasi seperti contoh : largo condevoto (lambat dengan hikmat),
allegro moderato (kecepatan yang sedang)
Tempo
diatas paranada
Tempo
yang selalu ditulis diatas paranada pada sebuah lagu notasi balok,
seperti contoh :
Ritt…..(rittardando)
= diperlambat secara mendadak
Rall…..(rallentando) = makin
lama makin lembut
Accel….(accelerando) = makin
lama makin cepat
a. tempo = kembali ke
tempo semula
Ekspretion (Ekspresi
dalam bermain musik)
Yaitu
membubuhkan tempo tambahan pada sebuah lagu tetapi banyak para
komponis tidak membubuhkannya melainkan memakai istilah ekspresi
misalnya :
- Anima = hidup penuh semangat
- Amore = penuh cinta
- Bravura = gagah perkasa
- Brio = gembira dan cemerlang
- Briliante = gilang gemilang
- Commodo = ringan dan tenang
- Dolorosa = sedih
- Dolce = halus, merdu dan manis
- Devote = hikmat
- Emergico = gagah dan keras
- Erisoluto = tegas
- Ekspresione = perasaan
- Maestoso = luhur agung dan mulia
- Mesto = murung
- q = Aksen
- q = Diam
Metronom
Agar
semua orang dalam menafsirkan kecepatan sebuah lagu maka digunakan
metronom yang mengukur kecepatan (cepat/lambat) sebuah irama/lagu.
Metronome ditemukan oleh ‘Dewinekle’ (1815), kemudian
disempurnakan oleh Johan maelsel (berkebangsaan Swis) sehingga
diberikan dia hak Metronom Maelzel (M.M).
Transpose
Transposisi ini bisa merubah nada dasar dan chord, tapi tidak merubah
penambahan mayor, minor, atau 7 dari chord asal sebelum di transpose.
Misal:
Chord
C (Mayor) jika dinaikkan 1 interval menjadi D (Mayor)
Chord
Cm (Minor) jika dinaikkan 1 interval menjadi Dm (Minor)
Chord
C7 (sevent) jika dinaikkan 1 interval menjadi D7 (Sevent)
Jadi meski kita menaik turunkan rangkaian chord sebuah lagu untuk
mendapatkan nada dasar yang berbeda, namun Mayor, Minor, 7 (seventh)
yang ada pada setiap chord tidak berubah. Dalam keyborard, setiap
mentranspose dengan menu transpose sesungguhnya kita sedang
menaik/turunkan sebuah nada/nada dasar/chord berdasarkan hukum
interval nada. Hanya saja hitungan transpose pada keyboard adalah ½
interval untuk setiap penambahan (+) atau pengurangan (-).
Mentranspose +1 pada keyboard, berarti anda sedang menaikkan ½
interval dari nada/nada dasar/chord asal. Mentranspose +2 berarti
anda telah menaikkan 1 interval dari nada/nada dasar/chord asal, dan
seterusnya
Mentranspose -1 berarti anda sedang menurunkan ½ interval dari
nada/nada dasar/chord asli. Mentranspose -2 berarti anda telah
menurunkan 1 interval dari nada/nada dasar/chord aslinya, dan
seterusnya.
Penggolongan
Musik
Penggolongan musik berdasarkan sumber bunyinya banyak di gunakan
dalam dunia pengetahuan alat musik atau yang di sebut Organologi.
Penggolongan dengan cara ini di sebut pula penggolongan menurut
"Mahillon-Sachs-Hornbostel", sebab yang mula-mula
mencetuskan penggolongan alat musik berdasarkan sumber bunyinya
adalah "Charles Victor Mahillon"(1841-1924),
kemudian di sempurnakan oleh Curt Sachs (1881-1959) dan
temannya C.M. Von Honbostel.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya :
- Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Contoh : kibor, gitar listrik, bass elektrik
Alat musik berdasarkan cara memainkan :
- Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah terompet dan suling.
- Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada).
- Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.
- Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai.
Alat musik tekan :
Sebenarnya alat musik tekan tidak termasuk kategori mana pun. Namun cara menekan rupanya menjadi bagian dari sistem menghasilkan bunyi yang diinginkan. Alat musik tekan memiliki tiga jenis yaitu: menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan untuk mengaktifkan sistem elektronik. Jadi kalau boleh dikategorikan, alat musik tekan antara lain piano akustik (chordofon pukul), organ akustik (aerofon) , acordion (aerofon) dan alat-alat musik elektronik yang menggunakan papan kunci (keyboard).
Alat musik elektronik
Alat musik elektronik menghasilkan suara tiruan dari alat musik
aslinya (akustik). Istilah synthesizer
dipakai untuk alat musik yang menggunakan papan kunci (keyboard).
Sedangkan alat musik elektrik digunakan untuk alat-alat musik yang
dilengkapi dengan komponen elektronik. Alat ini cara memainkannya
sama dengan alat musik akustik. Misalnya gitar elektrik, drums
elektrik, dan bass elektrik.
Single band
Pesatnya perkembangan teknologi digital menyebabkan lahirnya
alat-alat perangkat dengan kegunaan yang lebih efesien dan efektif
seperti alat musik single band. Alat musik ini sangat praktis
karena cukup dimainkan oleh satu orang. Di dalamnya terdapat irama
(style), beragam suara, dan fasilitas simple recording.
Yamaha
menamakan perangkat ini dengan portasound (portable sound).
Sementara Roland
menyebut sebagai electone (electric tone). Murahnya
harga perangkat dan efesiennya biaya, menyebabkan single band
dewasa ini menjadi primadona bagi pihak-pihak yang menginginkan
hiburan praktis ekonomis. Jika dibanding dengan full band yang
minimal dimainkan oleh 4 orang ditambah sound system berkekuatan
besar, maka single band menjadi pilihan alternatif yang cukup
terjangkau
Alat-alat
musik
Aliran-aliran musik
Berikut adalah daftar aliran/genre utama dalam musik. Masing-masing
genre terbagi lagi menjadi beberapa sub-genre. Pengkategorian musik
seperti ini, meskipun terkadang merupakan hal yang subjektif, namun
merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para
ahli musik dunia. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, dunia musik
mengalami banyak perkembangan. Banyak jenis musik baru yang lahir dan
berkembang. Contohnya musik triphop yang merupakan perpaduan antara
beat-beatmusik
pop yang ringan dan enak didengar. Contoh
musisi yang mengusung jenis musik ini adalah Frou Frou, Sneaker Pimps
dan Lamb.
Ada juga hip-hop
rock
yang diusung oleh Linkin
Park. Belum lagi dance rock dan neo wave rock
yang kini sedang in. banyak kelompok musik baru yang berkibar
dengan jenis musik ini, antara lain Franz Ferdinand, Bloc Party, The
Killers, The Bravery dan masih banyak lagi. elektronik dengan Bahkan
sekarang banyak pula grup musik yang mengusung lagu berbahasa daerah
dengan irama musik rock, jazz dan blues. Grup musik yang membawa
aliran baru ini di Indonesia
sudah cukup banyak salah satunya adalah Funk
de Java yang mengusung lagu berbahasa Jawa
dalam musik rock.
SESUNGGUHNYA
MUSIK ADALAH MATEMATIKA. YANG DIMAINKAN OTAK KANAN DAN HATI MANUSIA
DENGAN
BEGITU INDAH …
Irama (Style)
- irama ¾ (waltz) cth : Bapa Kami Konvenas, dll
- irama 2/2, 2/4, (March, Polka, country) cth : Allah ditinggikan, dll
- irama 4/4, (8 beat, 16 beat, disco, cha-cha,swing,bounce, samba, keroncong)
- irama 6/8 , 12/4 (slowrock, rockballad, blues) dan lain lain cth : Betapa Hatiku
Musik pada akhirnya meliputi empat komponen yaitu:
1)
komponis,
2)
proses membuat karya,
3)
hasil karya, dan
4)
konteks dimana komponis membuat sesuatu.
Improvisasi
Dalam
dunia permusikan ada 4 unsur yang mungkin diperhatikan lebih,
mengingat karena musik mempunyai peran penting di dalam dunia
entertainment. Unsur tersebut adalah ;
- Melodi yaitu : susunan nyanyian dari notasi-notasi yang dirangkai naik dan turun dengan indah
- Ritme yaitu : iringan/irama untuk mengiringi melodi
- Lirik yaitu : kata-kata ataupun kalimat yang mengungkapkan, menceritakan, ataupun menggambarkan sesuatu yang dipadukan dengan notasi dan akhirnya menjadi lagu
- Harmoni yaitu : menyelaraskan melodi dan ritme dengan menyisipkan hiasan-hiasan dan istilah dinamika. Memiliki stabilitas yang baik dalam mengekspresikan, mencipta dan membentuk pola-pola dan kalimat improvisasi dalam membangun kekuatan harmoni menjadi produk improvisasi tentunya dengan skill,kapasitas dan harmoninya.
Saat-saat
tepat bermain melodi :
- Di awal lagu
- Antara bait kedua syair dan refrain (interlude)
- Di akhir sebuah lagu (coda)
Jadi
improvisasi lebih diartikan sebagai komposisi musik tanpa terikat
pada melodi dasar, tetapi masih dalam koridor putaran konsep accord
musik tersebut, kebebasan berekspresi dan berkreasi untuk memproduksi
karya-karya baru yang inovatif, fleksibel dan komprehensif. Kesiapan
emosi menjadi penting saat berimprovisasi (kondisi kejiwaan). Adapun
unsur yang penting dalam berimprovisasi adalah :
- Kompoten (skill) yaitu : memiliki kemampuan tehnik fisik maupun penguasaan diri, menguasai dasar-dasar improvisasi pada semua jenis musik dan karakter irama
- Kapasitas (capacity) yaitu : memiliki wawasan dan kemampuan menginterpretasikan serta mengimplementasikan materi/bahan notasi untuk berimprovisasi.
Mengenali
lagu
Dibawah
ini beberapa metode untuk memahami dan mengenali lagu
- perhatikan tanda biramanya. Berapa jumlah ketukan dalam satu birama
- hitung dengan teratur, perhatikan tanda tempo
- mainkan ritmenya, rasakan bagaimana ritme itu selaras dengan irama yang teratur
- ulangi ritme tersebut, dengan membayangkan not-not tersebut naik turun atau tetap sama.
Pada dasarnya
suara manusia terbagi menjadi :
I. Suara Wanita
Dewasa
•Sopran
(tinggi)
Contoh Penyanyi
: Ruth Sahanaya, Vina Panduwinata, Anggun C.Sasmi, KD, Rossa
•Mezzo Sopran
(sedang)
Contoh Penyanyi
: Dewi Gita, Evie Tamala, Ike Nurjanah, Maia, Pinkan
•Alto (rendah)
Di zaman sekarang, tidak ada seorang peyanyi terkenal yang pernah
mengeluarkan album solo di kategori suara ini. Biasanya seorang Alto
bernyanyi dalam sebuah format trio, koor, atau paduan suara. Namun
ada beberapa penyanyi terkenal Mezzo Sopran dan Sopran yang dapat
menyuarakan Alto dengan akurat, diantaranya: Ruth Sahanaya, Anggun C.
Sasmi, Reza, dan Pinkan.
Suara wanita yang lebih tinggi dari Sopran disebut Sopraneno.
Penyanyi dengan kategori suara ini sangat sedikit sekali jumlahnya di
dunia. Mereka antara lain Whitney Houston, Mariah Carey, dan Celine
Dion. Karena suara mereka sangat langka di dunia, sudah sewajarnya
mereka menjadi penyanyi kelas dunia. Konon Whitney Houston dan Mariah
Carey ketinggian suaranya mencapai 5-6 oktav. Sedangkan Celine Dion
yang tertinggi, mencapai 7 oktav.
II. Suara Pria
Dewasa
•Tenor
(tinggi)
Contoh Penyanyi
: Luciano Pavarotti, Josh Groban, Ari Lasso, Once, Ahmad Albar. Ridho
Rhoma, George Michael, Michael Jackson, Sting
•Bariton
(sedang)
Contoh Penyanyi
: Rhoma Irama, Afgan, Rio Febrian, Julio Iglesias
•Bass (rendah)
Contoh Penyanyi : Ebet Kadarusman, Bob Tutupoli. Kedua penyanyi
bersuara Bass tersebut bisa saja melompat ke Bariton atau Tenor,
selain itu, penyanyi yang dengan sangat baik melakukan lompatan suara
dari Bass menuju Bariton, bahkan hingga Tenor adalah Broery Marantika
dan Frank Sinatra.
Penyanyi yang bersuara lebih rendah dari Bass di sebut Contra Bass.
Penyanyi dalam kategori suara ini lazimnya digunakan pada Acapella
atau Vocal Group dalam format Kuartet. Mereka tidak lazim bernyanyi
sendiri. Selain itu ada banyak Vokalis pria yang mampu melebihi suara
Penyanyi Tenor Pria. Bahkan dapat melebihi suara Sopran hingga
mendekati suara Sopraneno Wanita. Mereka antara lain adalah: Ekky
Lamoh (Power Metal), Axl Rose (GNR), Eric Martin (Mr. Big), Sebastian
Bach (Skidrow), Michael Kiske (Helloween), Mike Matejevic (Steel
Heart), Joey Tempest (Europe), dll. Ketinggian suara mereka konon
mencapai 5 oktav
Istilah
Dalam Song Leader
Berikut ini adalah beberapa istilah musik dalam bahasa Italia yang
sering kita jumpai dalam partiture music dalam song leader :
a
: Pada, untuk, dalam dll.
a
capella : Nyanyian tanpa iringan musik atau musik hanya membawakan
melodi saja.
a
capriccio : Dinyanyikan dengan suara asal, dan hanya Laki-laki
(mannen)
accelerando(accel.
: Tempo semakin dipercepat sampai batas yang ditentukan
accal… :
Seluruh not berikutnya dipercepat.
ad
libitum : Dengan semangat kebebasan
affectuoso
: Mangasihi, menunjukkan kehangatan
agitato
: Ketertarikan
alla
: Dinyanyikan dalam bentuk…
alla breve : Not setengah dinyanyikan seperti biasa, sedangkan
ketukan berada pada not seperempat.
allargando
: Pertambahan kemampuan
amabile
: Dinyanyikan dengan manis dan stabil
amoroso
: Penuh Cinta Kasih
ancora
: Lagi, tambah, kembali dll.
animato
: Dengan semangat
a
piacere : Memancarkan aura
appassionato
: Perasaan bahwa akan datang penderitaan
arioso
: Solo pendek pada lagu, seolah solo tersebut melayang keudara.
arpeggio
: Nada dalam akord dimainkan secara bergantian dengan durasi waktu
yang stabil (simultan) : assai : Sangat
ben,
bene : Baik, jika, jadi dll.
brillante
: Dengan keceriaan (kecemerlangan), tempo dipercepat (Vivace)
cadenza
: Kebebasan improve pada solo
calando
: Gantung, namun kecepatan yang tetap
cambiare
: Menuju peralihan (pergantian)
cantabile
: Masuk kedalam bentuk nyanyian (dinyanyikan)
chiuso
: Berhenti (khusus pada alat musk Horn)
col,
colla : Dengan, beserta, bersama-sama dll.
come
: Seperti, meniru dll.
comodo
: Dengan tenang, nyaman.
con
: Dengan.
con
brio : Dengan keceriaan (kecemerlangan), tempo dipercepat (Vivace)
con
dolore : with sorrow.
con
forza : Dengan kekuatan (kekejaman)
con
fuoco : Dengan amukan (kemarahan)
con
giusto : Nuansa selera, membuat tertarik (hubungan dinamika dengan
tempo)
con
passione : Dengan penderitaan
con
spirito : Dengan semangat (gelora jiwa)
coro
: chorus (bagian dalam musik / puncak lagu)
crescendo
: Perlahan-lahan menuju keras
dal
: Dari, berawal dari dll.
decrescendo
: Perlahan-lahan menuju lembut
deciso
: Dengan keputusan
Istilah-istilah Musik
Acord (chord) = Beberapa not yang dimainkan sekaligus
Aksidensi (accidental) = Tanda kres, mol atau pugar yang
ditambahkan pada suatu not tertentu, mempunyai fungsi yang berlawanan
jika diletakkan pada awal garis birama
Aksentuasi = Memainkan bagian-bagian notasi dalam rangkaian nada
dengan penguatan
Artikulasi = Tehnik permainan improvisasi dengan membunyikan setiap
not secara jelas, tegas, dan dibunyikan dengan benar
Arpegio = Not-not accord yang dimainkan bergantian (berurutan)
Augment = Pengembangan jarak dalam satu interval
Birama (bar) = Aksen tetap yang utama jatuh pada awal birama
(measure dalam bahasa Amerika)
Birama gantung (upbeat) = Ketukan terakhir pada suatu birama,
yang menuntun ke ketukan pertama pada birama berikutnya
Concord = Accord yang enak didengar
Count (C) = Tanda di depan kunci yang menyatakan hitungan 4/4
Conjuc motion = Melalui pergerakan melodi yang setiap nadanya sangat
berhubungan dengan nada-nada terdekat
Contrary motion = Memainkan beberapa bagian nada, bagian yang satu
menuju jenjang yang tinggi bagian berikutnya menurun
Discord = Accord dissonant atau bunyi yang tidak enak didengar
Durasi = Suatu not panjang aatau pendek dimainkan
Da capo = Diulang dari awal
||: :|| = Tanda ulang / repeat
| A | B ||: C | D :|| urutan membacanya : A BC D C D
Dal segno = Diulang dari tanda
Double not = Merupakan permainan improvisasi dengan membunyikan dua
nada sekaligus
D.C.Al fine = Kembali kepertama dilanjutkan sampai ke fine
D.C.Al coda = Kembali pertama dilanjutkan sampai ke coda
D.S.Al fine = Dari tanda samapi fine
Fermata = Tanda untuk memperpanjang ketukan
Flam = Tanda ornament (hiasan) berupa not kecil di depan not
lagu
Fine = Akhiran lagu sampai tulisan fine
Garis bantu (ledger line) = Garis horizontal kecil yang
digunakan untuk menambah garis paranada di bawah atau diatasnya.
Garis birama (bar line) = Garis vertikal yang digambar melintasi
paranada, memisahkan dua birama
Garis paranada (stave) = Merupakan bentuk tunggal, sementara
“satves” merupakan bentuk jamak. Biasa digunakan untuk
bentuk tunggal sekalipun. berupa lima garis horizontal untuk
menuliskan notasi musik
Glisando = tehnik permainan improvisasi dengan cara memainkan
nada-nada berurutan, baik naik maupun turun dalam suatu rangkaian
nada
Harga not (note-value) = Durasi relative sebuah not
Harmoni = Aspek vertikal dalam musik, suara dalam kombinasi sebagai
lawan dari melodi, suara berurutan yang merupakan aspek horizontal
Interval = Jarak dari suatu not ke not lain
Intro = Permulaan dari sebuah lagu yang akan dimainkan
Interlude = Improvisasi yang disisipkan diantara dua bagian lagu
Instrumen = Alat-alat musik
Ketukan (beat) = Ketukan teratur terdengar maupun tidak yang
mendasari sebagian besar musik
Kres (sharp) = Not yang lebih tinggi satu semitone
Kromatis (Choromatik) = Tangganada yang teridiri atas semitone
dan menggunakan semua not tersebut
Kunci (cleft) = Dituliskan pada awal setiap baris paranada,
yang berguna untuk mencocokkan titinada pada setiap baris dan spasi
Kunci relative mayor/minor = Setiap kunci mayor mempunyai relative
minor, begitu pula sebaliknya
Legato = Bersambung
Lengkung pengikat (slur) = Garis lengkung yang menggabungkan
dua not atau lebih yang dimainkan secara bersambung atau tidak ditiup
secara terpisah (pada alat tiup)
Lengkung perpenjangan (tie) = Garis lengkung yang
menggabungkan dua not yang sama, dimainkan seperti satu not
Mayor = Tangga nada atau accord khas yang berpola tone
(nada)semitone (setengah nada) khusus di antara not-notnya
yang beragam
Metronom = Mesin mirip jam yang berdetik pada kecepatan yang diminta
Minor = Tangga nada atau accord khas, berpola tone dan
semitone khusus diantara not-notnya yang beragam
Modulasi = Pindah dari satu kunci ke kunci lain
Mol (flat) = Not yang lebih rendah satu semitone dari not
biasa
Nada dasar (keynote) = Not asal atau not dasar dari tangga
nada ataupun lagu, not terbawah dari suatu tangga nada
Nomor karya (opus number) = Cara untuk memberi nomor pada
penerbitan karya komposeer
Not penuh (semibreve) = Panjang not (harga not) seharga empat
not seperempat. Disebut whole not dalam istilah amerika
Not seperdelapan (quaver) = Panjang not secara luas dianggap
sebagai satuan sukat dasar dalam musik dan seringkali identik dengan
beat
Not seperenambelas(semiquaver) = Panjang not seharga dua not
seperempat
Not setengah (minim) = Panjang not seharga dua not seperempat
Oktaf = Jarak antara satu not ke not lainnya dengan not yang sama
Partitur mini = Partitur penuh yang dicetak dalam ukuran kecil
Partitur pendek (short score) = Kadangkala sama dengan
partitur vokal yang menyusun keempat bagian vokal ke dalam dua
paranada
Partitur vokal = Partitur yang menampilkan seluruh bagian vokal,
ditambah reduksi piano pada musik orchestra
Pertangga nadaan (key) = Sebuah lagu yang dikatakan ‘dalam
nada dasar’ berkaitan dengan tangganada yang dalam beberapa
pengertian membentuk dasar musik tersebut
Pararel motion = Memainkan nada demi nada secara bersama-sama dalam
satu interval
Pugar (natural) = Sebuah tanda yang menetralkan tanda kres
atau tanda mol yang ditulis sebelumnya
Polyrhytem = Kombinasi berbagai pola rytme dari berbagai jenis irama
dalam rangkaian lagu
Rhitem = Kalimat tertentu yang diulang secara tetap dalam suatu
rangkaian lagu, sehingga timbul pola-pola rhtym seperti blues, rock,
dll
Reduksi piano = Versi piano pada musik orchestra
Rofel = Tehnik bermain pada drum dengan cepat berkepanjangan
Ritme (rhythm) = Kata yang digunakan secara luas dan umum
dalam musik, tapi khususnya digunakan untuk menunjukkan pola panjang
atau pendek suatu not
Repeat = Pengulangan yang sama dengan bunyi birama sebelumnya
Resolusi = Pergerakan accord dari discord menjadi concord
Semitone = Jarak antar not yang berdekatan, misalnya E dan F
Staccato = Dimainkan pendek-pendek
Segno / =Tanda
(atau signal)
Sukat biasa = Birama empat perempat
Tanda birama (time signature) = Petunjuk mengenai jumlah
ketukan per birama dan harga tiap ketukan dan biasanya bentuk pecahan
Tremolo = Memainkan rangkaian notasi secara cepat dan berulang-ulang
Tanda dinamika = Petunjuk mengenai keras atau lembut musik dimainkan
Tanda istirahat (rest) = Saat diam pada musik
Tanda kunci (key signature) = Tanda kres atau mol yang ditulis
pada awal setiap paranada
Tanda metronome = Cara untuk menunjukkan kecepatan musik yang diminta
Tangga nada (scale) = Suatu rangkaian not, menaik atau
menurun. Biasanya terentang sepanjang satu oktaf
Tacet = Tanda tidak dimainkan, tetapi ketukan tetap dimainkan
Tempo = Kecepatan
Tempo komodo = Tempo bebas
Titinada (pitch) = Ketinggian atau kerendahan dari sebuah not
Tone = Dua semitone
Transposing instrument = Alat musik yang memainkan suatu musik dalam
satu pertangga nadaan tertentu, namun menghasilkan bunyi dalam
pertangganadaan yang lain
Transposisi = Memainkan semua bagian musik dengan pertangganadaan
yang berbeda, tanpa mengubah not apapun
Triol (triplet) = Tiga not yang dimainkan menjadi dua not
Vibration = Memainkan notasi-notasi secara bergetar atau
bergelombang
Wow... nice Blognya.
BalasHapusThanks banget buat penjelasan not-nya.... Salut dah...
Gambarnya mana?
BalasHapusBoleh tanya? Pada notasi piano dengan 3 # (nada dasar A), jika nada 'd' pada para nada atas dikenai '#", apakah nada 'D' pada para nada bawah juga terkena '#"? Terima kasih.
BalasHapusdikit lagi infonya kumplit gan, sekalian masukin 1 partitur buat pembelajaran baca
BalasHapusjadi para penyimak faham
ada gambarnya ga
BalasHapusada gambarnya ga
BalasHapusapakah kunci yang digunakan untuk bermain lagu klasik dengan lagu bass berbeda ndak min? Website Gratis
BalasHapusKalau masih butuh teori musik lengkap coba cek : Teori Musik (Tutorial) lengkap 2016-2017
BalasHapusThx infonya bermanfaat
BalasHapusSepertinya alangkah lebi baik kalau dilengkapi dengan contoh gambar
BalasHapusMas bisa minta nomer WA nya
BalasHapus